5 Poin Utama dalam Merancang Weekend Berkualitas




Berakhir pekan bersama keluarga di resort yang mahal dan indah, terus hari Senin masuk kerja masih saja bete dan marah marah? Ini habis liburan akhir pekan atau habis perang ya?  Mustinya sih, setelah libur pikiran jadi lebih jernih dan segar.  Jadi apa yang salah ?

Bisa jadi akhir pekannya kurang berkualitas. Hah? Sudah bayar mahal untuk resort dengan pemandangan indah dan pelayanan super masih disebut kurang berkualitas?

Tunggu dulu.  Weekend atau akhir pekan yang berkualitas bukan diukur dari mahalnya.  Ketika akhir pekan kurang men-deliver value dan tak mampu mereduksi stress akibat kejenuhan rutinitas hari kerja, artinya akhir pekannya belum berkualitas. Tidak perduli semahal apapun biaya yang sudah dikeluarkan.

Kok bisa sih, sudah keluar biaya mahal masih belum dapat value dan reducing stress nya? Ya bisa saja.  Coba ingat-ingat apakah selama akhir pekan itu Anda masih sibuk bolak balik menjawab telepon dan menghubungi sana sini terkait dengan pekerjaan? Apakah masih ada tugas yang tertinggal di akhir pekan sehingga terus kepikiran?  Apakah Anda sebentar sebentar melongok time line media sosial sepanjang akhir pekan sehingga tidak fokus pada liburan Anda?

Nah, itu hanya beberapa sebab saja yang membuat akhir pekan di tempat sebagus dan semahal apapun jadi kurang berkualitas.




Apa sih akhir pekan yang berkualitas?  

Akhir pekan yang berkualitas menurut Saya adalah yang di dalamnya memenuhi syarat ini nih:
a. Mampu menguras habis kejenuhan dan kelelahan akibat rutinitas selama hari kerja
b. Menyediakan waktu dan tempat untuk melakukan aktivitas dan  kebersamaan yang berbeda
c. Mengasah dan menumbuhkan rasa yang sulit muncul di hari kerja karena tak diberi ruang
d. Mampu mengembalikan kesegaran dan kejernihan pikiran maupun mental

Mungkin ngga sih, akhir pekan yang berkualitas itu bisa kita rasakan terus menrus? Sulitkah menciptakan akhir pekan yang berkualitas?

Sejujurnya, kita pasti bisa kok mewujudkan akhir pekan yang berkualitas secara terus menerus. Tidak sulit sama sekali.  Kuncinya, kita harus merancang baik-baik akhir pekan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing.  Ini bisa berbeda-beda untuk tiap individu maupun keluarga.

Ada keluarga yang lengkap dengan ayah dan ibu tinggal satu rumah, ada pula yang tinggal terpisah beda kota beda benua.  Ada single parent yang hanya punya dua anak sudah remaja, ada pula single parent yang anaknya masih kecil-kecil.  Semua kondisinya beda-beda.  Akhir pekan yang berkualitas untuk tiap keluarga akan beda juga. Begitupun fokus rancangannya akan berbeda pula.


Akhir pekan bisa diisi dengan ikut lomba mewarnai

Apa urgensinya merancang akhir pekan yang berkualitas?

Jelas dong sangat penting.  Jika kita merancang secara tepat akhir pekan untuk diri sendiri maupun keluarga, kita akan merasakan ini nih:
a. Pikiran dan mental yang lebih jernih, segar, dan  rileks untuk menghadapi tantangan baru di hari kerja
b. Semangat penuh dan perasaan yang lebih positif
c. Tubuh yang terasa lebih fit dan segar
d. Muncul ide-ide baru untuk dilakukan pada hari-hari ke depan

Nah, seru kan jika akhir pekan kita bisa selalu berkualitas?  Ayah bisa jadi lebih produktif dalam pekerjaannya. Ibu jadi lebih sabar menghadapi anak-anak. Anak-anak jadi lebih semangat belajar.  Itu mungkin sekali lho.

Akhir pekan yang berkualitas sebaiknya dirasakan oleh seluruh anggota keluarga meskipun tidak melulu harus berisi kegiatan keluarga.  Bisa saja akhir pekan ini si kakak ikut workshop fotografi bersama ayah, sementara adik dan ibu mengisinya dengan kegiatan bersepeda ke lokasi alam yang cukup jauh dari rumah.  Akhir pekan berikutnya sekeluarga pergi berkemah, akhir pekan berikutnya jalan-jalan ke museum dan mengunjungi rumah nenek.  Semuanya perlu dirancang.

Semua anggota keluarga perlu dipikirkan untuk merasakan kualitas akhir pekan. Jangan sampai anak-anak sampai protes karena setiap Sabtu ibunya ikut workshop, sementara anak-anak ditinggal saja di rumah.  Mereka juga ingin bersama ibu di akhir pekan untuk sekedar bermain bersama.  Jadi ibu harus merancang untuk membatasi acara workshop sebulan sekali saja.


Ikut workshop bisa jadi pilihan kegiatan akhir pekan berkualitas


Siapa yang harus membuat rancangan? 

Ayah dan Ibu pada keluarga yang lengkap, wajib merancang akhir pekan yang berkualitas.  Kenapa harus ayah dan ibu? Agar landasan untuk merancangnya cukup kuat.  Kadang salah satu orang tua tidak terlalu paham atas kesukaan atau keinginan baru anak-anaknya.  Kadang pula, salah satu orang tua sudah terlalu lelah sehingga kehabisan ide.

Itulah gunanya sharing dan merancang bersama. Anak-anak dapat dilibatkan dalam proses merancang, untuk melatih demokrasi dalam keluarga.  Pada keluarga yang tak lengkap tentu saja single parent ayah atau ibu yang wajib merancangnya.





Apa saja poin penting yang harus diperhatikan dalam merancang akhir pekan yang berkualitas?

Menurut Saya, setidaknya ada lima poin penting yang harus diperhatikan saat merancang kegiatan pada akhir pekan agar berkualitas.  Kelima poin tersebut adalah :

1. Perception (Persepsi)
2. Value (Nilai)
3. On budget  (Budget yang tepat )
4. GFOS (Gadget Free on Saturday-Sunday)
5. Balance (Seimbang)

Yuk mari kita bahas satu-satu ya.

1. Perception (Persepsi)
Persepsi pasangan harus disatukan dulu sebelum menentukan rancangan.  Harus kompak dari awal tentang akhir pekan yang berkualitas seperti apa yang ingin dicapai dan dinikmati bersama-sama.  Ini penting lho.  Persepsi yang satu akan menjadi landasan yang kokoh untuk sebuah rancangan bersama.

Misalnya, Saya dan pasangan satu persepsi bahwa akhir pekan yang berkualitas bisa dicapai jika kita meminimalkan gadget.  Kegiatan yang kami utamakan adalah yang bisa membuat anggota keluarga merasa lebih bersyukur. Nah selanjutnya, kami akan memeriksa ide kegiatan apakah memenuhi kriteria akhir pekan berkualitas seperti persepsi kami.

Persepsi ini justru jadi tantangan juga buat kami.  Sebab, kami juga masih dalam taraf belajar untuk bisa meminimalkan gadget.  Jadi, tidak ada yang sempurna.  Selagi masih ada keinginan untuk naik kelas, pasti bisa.

Belajar Bahasa Inggris mandiri dengan audio book
sebagai pilihan aktivitas akhir pekan 


Persepsi pasangan yang satu mungkin akan berbeda dengan pasangan yang lain.  Itu pasti.  Tidak perlu terpengaruh.  Diskusikan dengan pasangan, dan sepakati bersama.  Bagaimanapun  masing-masing pasangan wajib paham betul bahwa kekompakan awal keluarga bermula dari kekompakan Ayah dan Ibu.

2. Value  (Nilai)
Value atau Nilai yang didapat dari akhir pekan yang berkualitas adalah bagian terpenting dari rancangan.  Nilai ini harus bisa dirasakan oleh setiap anggota keluarga.  Contoh-contoh nilai positif yang bisa kita rencanakan untuk diraih dari akhir pekan berkualitas adalah:

a. Nilai-nilai spiritual: menambah rasa syukur kepada Tuhan
b. Nilai-nilai pengembangan diri:  dapat mengembangkan minat, potensi, dan kreativitas anggota keluarga
c. Nilai-nilai sportivitas:  meningkatkan kekuatan untuk bersikap lebih positif , mengajarkan kekompakan tim
d. Nilai-nilai kemandirian:  mengajarkan motivasi untuk mampu melakukan hal-hal baik tanpa diperintah
e. Dan lainnya.

Menetapkan nilai yang akan diraih akan memotivasi Ayah dan Ibu untuk merancang kegiatan yang tepat saat akhir pekan.  Jangan sampai, hanya lelah yang didapat.  Sudah keluar biaya banyak, eeeh tak ada bekas yang menempel di hari-hari ke depan.  Rugi dua kali lho.

Bersenang-senang di water boom akan menyegarkan
di akhir pekan 

Banyak nilai positif yang bisa kita gali bersama dalam berbagai aktivitas di akhir pekan.  Semua tinggal disesuaikan dengan jumlah anak, usia, dan kondisi fisiknya.  Jangan paksakan untuk melakukan banyak kegiatan karena ingin meraih banyak nilai.  Cukup satu nilai tiap akhir pekan tapi menyerap.  Itu jauh lebih baik.

Kreativitas Ayah dan Ibu sangat dibutuhkan untuk membuat nilai tersebut menyerap di sanubari anak-anak di hari-hari ke depan setelah usai kegiatan akhir pekan.  Bagaimana, siapkah Ayah dan Ibu ?

3. On budget (Budget yang tepat)
Rancangan yang baik perlu disesuaikan dengan biaya.  Ibu dan Ayah perlu menyediakan budget yang tepat untuk tiap kegiatan akhir pekan. Penting diingat bahwa akhir pekan yang berkualitas tak selalu harus mahal dan mewah. Semua bisa disesuaikan dengan pendapatan keluarga.

Kuncinya, tidak perlu memaksakan diri untuk kegiatan yang memerlukan biaya cukup besar jika kegiatan serupa bisa dirancang dengan biaya yang lebih rasional.  Lihat secara jujur kebutuhan keluarga.  Jangan gara-gara iri dengan keluarga lain yang pasang foto liburan mewah di media sosial, lalu ikut-ikutan.  Wah, ngga banget tuh.

Piknik di taman atau kebun raya murah meriah
tapi melekatkan kebersamaan 

Budgeting untuk akhir pekan ini tidak berdiri sendiri.  Ini melekat pada perencanaan keuangan keluarga. Mungkin saja kita akan menurunkan budget bersenang-senang karena ingin lebih banyak budget untuk investasi.  Nah, dengan budget yang ada, galilah kreativitas bersama pasangan untuk merancang akhir pekan yang berkualitas.  Cukup menantang bukan?

Bahkan, jika kita kreatif , bisa jadi sebagian rancangan akhir pekan kita akan menghasilkan uang lho.  Kenapa tidak? Misalnya, di akhir pekan sekeluarga membuat produk yang bisa dijual. Entah itu makanan, kerajinan tangan, atau yang lain.

Bisa saja di hari kerja masing-masing terlalu sibuk dengan pekerjaan dan pelajaran sekolah sehingga tidak sempat menekuni hobby memasak dan kerajinan.  Di akhir pekan lah ini bisa direalisasikan.  

4. GFOS   (Gadget Free On Saturday-Sunday)
Ini dia bagian tersulit.  Juga, seringkali menjadi bagian yang paling sering mengurangi kualitas liburan di akhir pekan.  Saya dan pasangan juga belum bisa seratus persen GFOS.  Ya setidaknya delapan puluh persen lah.

Ke museum bisa
jadi alternatif kegiatan akhir pekan 


Sebabnya, sudah tiga tahun ini keluarga kami hidup tanpa siaran televisi.  Manifestasinya, kami berdua jadi tetap online selama akhir pekan agar tetap bisa update siaran berita.  Ditambah lagi, pekerjaan Ayah sebagai kepala keluarga sangat berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Tahu sendiri kan, pelanggan jika mengajukan keluhan tidak peduli hari kerja atau akhir pekan.

Nah, kalau sudah online, mau tidak mau akan selalu melirik urusan pekerjaan dan media sosial deh. Hmmm, ini dia yang kadang membuat akhir pekan jadi terkena titik noda.  

Jalan tengahnya, kami saling mengingatkan saja.  Dan sejauh ini, semuanya masih manusiawi dan terkendali.  Syaratnya sederhana saja sih, legowo setiap kali diingatkan pasangan.

5. Balance (Seimbang)
Kegiatan yang dirancang selama akhir pekan sedapat mungkin seimbang untuk memenuhi kebutuhan baik jiwa maupun raga.  Jasmani maupun rohani.  Tidak baik juga jika kegiatan hanya mengutamakan salah satu aspek saja.  Misalnya, karena sekeluarga senang olahraga, lalu setiap akhir pekan kegiatannya olah fisik saja.  Beri juga ruang untuk ruh kita disentuh secara indah.

Asyik di dapur bisa jadi pilihan mengisi akhir pekan 

Seimbang di sini juga sebaiknya memperhatikan kegemaran dan minat anggota keluarga yang saling beririsan.  Misalnya jika anak-anak gemar aktivitas di air sementara ayah dan ibu lebih suka aktivitas di darat, bisa dirancang pekan ini berenang sekeluarga, lalu pekan depan bersepeda sekeluarga.  Selain melatih toleransi, juga memberi kesempatan setiap anggota keluarga menghidupkan kebersamaan.

Banyak manfaat positifnya jika kita mau belajar menyeimbangkan kegiatan dalam rancangan akhir pekan. Kita akan terlatih untuk membangun kekompakan keluarga. Terlebih lagi jika ini dibiasakan sejak anak-anak masih kecil.  Memang tidak mudah.  Tapi, sangat worthed untuk dicoba.

Setelah dibuat rancangan yang memperhatikan kelima poin tersebut, kita perlu mengevaluasi pasca rancangan akhir pekan dilaksanakan.  Ini berguna untuk perbaikan pada rancangan akhir pekan berikutnya. Coba dengarkan apakah komentar setiap anggota keluarga? Coba perhatikan bagaimana produktivitas di hari-hari berikutnya?

Jika dirasa ada yang kurang pas, rancangan perlu direvisi.  Jangan kapok ya. Setelah terbiasa, kita akan menemukan alur yang pas untuk rancangan selanjutnya.  Nah, selamat merancang akhir pekan yang berkualitas.  Semoga akhir pekan kita semua jadi lebih bermakna. Semangat!! (Opi)



8 komentar

  1. Weekend memang harus dirancang ya mbak agar nanti pas hari senin gak deadline tugas, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi iya begitulah kira kira.... Namanya juga usaha yaaa. 😂😂😂

      Hapus
  2. Wow ada ilmunya ternyata. Klo wiken saya pengenny tidur :D tapi emang mesti sih luangin waktu jalan-jalan atau beli buku misalnya. Penyegaran otak biar ga stres :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. berbagi pemikiran dan pengalaman aja sih mba hehehe....iya kadang juga enak tidur mba kalau dah lelah banget....atau cuma gogoleran di kasur sama bocah.... itu juga berkualitas buat nyegerin badan

      Hapus
  3. alhamdulilah, jadwal kami setiap minggu adalah olahraga.... no gadget.. hanya have fun sambil cari sehat sama anak dan suami

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah keren mba ayu.... pingin juga bisa ada olahraga rutin pas weekend pasti lebih seru yah.... perlu dicontoh ini

      Hapus
  4. Betul, harus gadget free! Kalo pada pegang gadget mah sama aja, pikniknya sendiri2, hihihi

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.