Para pembelajar di era digital saat ini semakin difasilitasi. Kemajuan teknologi mengantarkan kita untuk menjelajah tanpa batas beragam bidang ilmu terapan untuk dipelajari di jalur non formal. Belajar tidak lagi dibatasi syarat demografis dan geografis. Cukup punya perangkat digital standar dan kuota untuk online, kamu bisa belajar apa saja di mana saja kapan saja tanpa harus mengeluarkan biaya kuliah.
Yess, ini tentunya kabar gembira buat para pembelajar. Siapapun boleh meraih mimpinya di belantara maya dengan menjadi pembelajar online. Ilmu bertebaran di mana-mana, tinggal usaha aja untuk menjemputnya. Saya termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang dengan suka cita bersemangat mengubek-ngubek dunia online untuk belajar hal-hal baru. Hal baru apa sih?... Tentunya hal-hal baru yang menunjang survival hidup saya ke depan. Penting tuh.
Contoh nyatanya sih, yang saya pelajari di online adalah seputar ilmu terapan dalam hal meningkatkan keterampilan menulis, serba serbi blogging, wawasan seputar pembaharuan pemikiran dan inovasi, sampai pelajaran lebih intensif untuk menjadi ibu yang profesional. Buat saya itu penting, karena akan menunjang keseharian tugas saya sebagai seorang ibu, blogger, dan karyawati.
Kelebihan belajar nonformal secara online dibandingkan offline adalah kita tidak perlu kuatir ditendang karena batas umur. Selain itu, waktu belajar bisa lebih fleksibel, tidak perlu kena macet karena tidak perlu pergi kemana-mana. Sambil berdiri di perjalanan pulang kantor naik KRL Commuterline pun bisa menyimak kuliah. Selain itu, kita juga bisa menambah banyak teman maya dan memperluas jaringan yang bisa membuka banyak peluang di bidang lain. Sedap deh pokoknya.
Saya merasakan, dua tahun terakhir ini selama menikmati pembelajaran online - diantaranya ikut kuliah online di situs lokal dan Institut Ibu Profesional, serta bergabung belajar ngeblog dengan beberapa komunitas blogging - terasa ada tantangan yang muncul di hadapan setiap saat.
Tantangan itu lah yang sebetulnya yang membuat seru. Karena dengan menghadapi tantangan, di sanalah proses pembelajaran sesungguhnya terjadi. Substansi ilmu terapan yang dipelajari hanya merupakan sebagian saja dari inti. Setidaknya ada 10 tantangan yang bakal kita hadapi kala belajar online. Kamu siap terima tantangan? Ini dia tantangannya:
1. Kemandirian
2. Tanggung Jawab dan Komitmen
3. Fokus dan Konsisten
4. Berinovasi
5. Kejujuran
6. Keberanian bermimpi, berpikir, dan punya tujuan besar
7. Kegigihan
8. Menghargai Waktu
9. Rasional
10. Jeli melihat peluang
Bahas satu-satu yuk ...
1. Kemandirian
Saat belajar secara online, kamu dituntut untuk punya kemandirian yang tinggi. Tidak ada orang yang akan menyuruh-nyuruh kamu untuk menyelesaikan tugas atau mempersiapkan diri menghadapi ujian. Semua atas kesadaran diri kamu sendiri. Benar-benar harus mandiri.
Paling-paling, admin mengingatkan kamu untuk mematuhi jadwal, aktif di diskusi, bikin PR tepat waktu, dan tidak boleh muntaber (mundur tanpa berita). Tapi selebihnya, kamu sendiri yang harus mengatur diri untuk bisa menjalani semua dengan smooth.
Jadi, tantangan kemandirian pasti akan mendatangi kamu. Kalau kamu tipe orang yang segala sesautu harus selalu disuruh-suruh, alamat keteteran deh belajar online. Tapi, terimalah tantangan kemandirian ini, karena ini worthed banget untuk melatih ke tahap kemandirian yang lebih jauh.
2. Tanggung Jawab dan Komitmen
Bukan cuma ikatan pernikahan saja loh yang butuh tanggung jawab serta komitmen. Belajar online juga! Serius! Saat kuliah online, kamu ditantang untuk bertanggung jawab dan komit terhadap tujuan pencapaian belajar.
Dari awal memilih program/mata kuliah, kamu sudah harus mulai komit untuk mematuhi jadwal dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Bagaimana kamu mengatur waktu dan menjaga komitmen tetap dipegang itu akan jadi pengalaman tersendiri yang membekas lama. Bukan tidak mungkin, ini jadi wahana latihan untuk menghadapi tanggung jawab dan komitmen yang lebih besar ke depannya.
3. Fokus dan Konsisten
Fokus dan konsisten dengan derajat yang lebih tinggi diperlukan di pembelajaran online dibandingkan saat belajar offline. Menantang nih. Banyak “gangguan” yang akan bikin kamu terdistraksi sehingga hilang fokus dan tidak konsisten.
Mulai dari masalah kuota, baper sama komunikasi online, berasa gratis jadi ngga serius, sampai pemikiran ya sudahlah nanti juga bisa ngulang lagi next term... ngga ada yang menghukum ini lah. Naaaah.... saya juga pernah seperti itu. Ngga fokus. Ngga konsisten. Awal-awal pekan aja rajin, lama-kelamaan karena menemukan kegiatan lain, mulai deh terdistraksi. Ngga fokus.
Tantangan kan, bagaimana supaya bisa fokus dan konsisten. Semuanya kembali ke diri sendiri. Tips nya, setiap tersadar mulai ngga fokus dan ngga konsisten, coba untuk review balik ke tujuan awal. Cek lagi niat belajar dan kembali fokus.
4. Berinovasi
Belajar online membuat kita akan tertantang untuk beragam bentuk inovasi. Kita mau tidak mau tertantang untuk berpikir mencari solusi dengan cara yang berbeda, dan menerima metode-metode baru untuk belajar.
Contoh kecil aja nih, pada saat mengikuti kuliah Matrikulasi Ibu Profesional, saya baru pertama kali menggunakan fasilitas Google Classroom. Hmmm, ibu ibu berumur seperti saya, lumayan gedebukan ketika harus menggunakannya. Walaupun, ternyata ngga seribet yang dibayangkan. Malah justru happy setelah lancar menggunakan fasilitas tersebut. Ini contoh kecil saja.
Ke depannya, mungkin akan lebih variatif metode untuk belajar online dan ini tantangan bagi kita untuk menerima inovasi pembelajaran. Dampaknya, kita juga jadi lebih inovatif dan kreatif.
5. Kejujuran
Kejujuran jadi tantangan yang cukup serius bagi pembelajar online. Jujur kepada diri sendiri, karena memang tidak ada yang akan mengawasi apakah kita meniru hasil pekerjaan orang lain atau murni mengerjakan sendiri. Tapi kalau sadar bahwa kita diawasi sama Sang Pengawas, pasti deh tidak akan curang secara mudah.
Karena jujur adalah adab dalam belajar, maka untuk tantangan kejujuran ini para pembelajar online tidak bisa main-main. Ini urusan kita sama Yang di Atas ya. Mau terima tantangan jadi orang jujur?
6. Keberanian bermimpi, berpikir, dan punya tujuan besar
Setiap kali belajar online, selalu ada hal baru yang menakjubkan untuk dibayangkan, dirasa, didengar, dilihat, dan bahkan untuk diwujudkan. Belajar online membuka cakrawala berpikir kita bahwa perlu keberanian untuk punya mimpi, punya tujuan pencapaian yang jauh di atas awan, serta memikirkan jalan untuk mewujudkannya. Itu nyata.
Saat belajar ngeblog, saya awalnya tidak berani berharap bahwa blog itu bakal bisa mendatangkan uang. Ngga berani mimpi apalagi memikirkannya. Semata-mata saya ngences aja lihat blogger yang di mata saya tuh keren banget. Bisa punya konsep tentang sebuah “rumah maya”, mengisinya dengan konten khas personal, dan membuka peluang untuk mewujudkan banyak hal yang tidak pernah diduga. Impian banget ya.
Dan, setelah menjalani sambil terus belajar, saya mulai berani menerima tantangan untuk bermimpi besar dan memikirkan jalan mewujudkannya. Semacam keberanian untuk membreakdown mimpi besar itu menjadi mimpi-mimpi yang lebih kecil dan mewujudkannya sedikit demi sedikit. Ini membuat kita terus semangat belajar dan tak henti meningkatkan keterampilan yang kita butuhkan.
7. Kegigihan
Jika tidak berani terima tantangan untuk jadi lebih gigih, diduga kuat belajar online tak akan sukses deh. Bukan nakut-nakutin sih. Tapi, kenyataannya begitu. Tanpa kegigihan, materi materi pembelajaran online itu mungkin hanya akan tersimpan di Google Drive kamu. Bisa jadi hanya sepersekian nya saja yang kamu baca untuk dipahami.
Tanpa kegigihan, kamu akan nyerah serta merta ketika menghadapi kesulitan belajar online. Ini dia yang bikin kamu akhirnya jadi muntaber. Mundur tanpa berita dari jagad kelas maya. Jangan gitu dong ah. Coba kamu identifikasi, kegigihan apa di masa sebelumnya yang pernah kamu jalani sehingga tujuanmu tergenggam. Nah, kalau sebelumnya kamu bisa gigih, kenapa di online tidak bisa?... Yuk taklukkan tantangan ini.
8. Menghargai Waktu
Tantangan untuk menghargai waktu akan muncul di manapun. Di pembelajaran online demikian pula. Jika kamu tidak disiplin waktu, kamu akan tertinggal. Di kuliah online ada batasan waktu kapan bisa mengunduh materi, kapan mengumpulkan tugas, dan kapan masuk waktu diskusi. Jika kamu tidak disiplin, dampaknya bisa telat mengunduh materi, lolos deh.
Jadi, hargailah waktu. Ngga mudah banget ini lho. Saya pun pernah mengalaminya. Jadi kalau benar-benar mau menghargai waktu, cek fokus manajemen waktu kita. Nah, tantangan ini jadi bikin kita belajar mengatur waktu lebih baik kan....
9. Rasional
Belajar online membuat kita tertantang untuk tetap rasional. Iya. Punya mimpi besar itu harus. Tetapi, bagaimana cara untuk mewujudkannya itu lebih penting untuk dipikirkan dan dilaksanakan. Kalau kita tidak rasional, kita akan terus berenang di alam mimpi. Meskipun kadang kita perlu cara cara yang “GILA” menurut orang kebayakan, tetapi rasionalitas akan membuat kita tetap menjejak ke bumi. Sehingga kita tetap dapat memikirkan banyak cara untuk melanjutkannya ketika cara lain tidak bekerja secara optimal.
10. Jeli melihat peluang
Dengan terbentangnya begitu banyak kesempatan pengembangan dalam pembelajaran online, kita tertantang untuk jadi jeli melihat berbagai peluang ke depan. Semacam intuisi akan kemana kelak kamu membawa dirimu setelahnya, apa yang akan kamu persembahkan kepada dunia, serta apa benefitnya.
Buat saya, ini tantangan yang besar. Kadangkala, kita terlalu membatasi diri karena belum sampai pada paparan yang luas. Pembelajaran online sedikit banyak akan mengantar kita untuk terpapar pada banyak model perubahan dan disruption. Nikmatilah, ini asyik!
Nah, kalau sepuluh tantangan itu kita sadari dan terima, tambah satu manfaat lagi dari pembelajaran online. Yaitu, kita jadi belajar menaklukkan tantangan dan itu bikin adrenalin rush ! Hidup jadi makin terpacu. Rasa hidup lebih berwarna warni lah begitu. Mau kan hidup kamu lebih seru? Ngga monoton dan sewarna. Saya sih mau banget.
So, jadi pembelajar online akan membuat kita belajar banyak kok. Dan kabar gembiranya, jika dijalani dengan suka cita akan mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan kita ke depannya. Nah, jangan ragu lagi ya belajar online. Manfaatkan perangkat digital dan kuota kamu untuk meningkatkan kualitas hidup dan tetap survive ke depannya. Yuuuuk..... (Opi)
makasih sharingnya , perlu etkad yg kuat ya
BalasHapusiya sama sama mba.... iyess sekuat baja
HapusTerima kasih sharingnya mbak. Saya masih harus melalui tantangan2nya. Semangat✊
BalasHapussama sama mba, iya saya juga nih hehehehe
Hapus