Senin petang yang remang.
Adzan Maghrib telah berkumandang ketika saya tiba di Stasiun Pondok Cina, Depok. Hap, akhirnya bisa bernafas lega turun dari Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline yang penuh sesak. Dua belas gerbong itu pun berlalu. Sebagian penumpang yang turun bergegas menuju tempat sholat Maghrib di area stasiun, sebagian bersegera ke area parkir kendaraan, sebagian lagi menyebar ke jalan menuju tujuannya masing-masing. Saya termasuk yang langsung menelusur menuju Jalan Margonda Raya.
Bersama penat selepas kerja kantor saya menyeberang Jalan Margonda Raya yang ramai, menuju Toko Gramedia Depok. Ini Gramedia terdekat yang ada di area tempat tinggal saya. Ada misi penting yang ingin ditunaikan! Iya misi penting! Lelah sepulang kerja pun terkikis oleh semangat menunaikan misi penting ini.
Sebelum masuk ke toko, saya turun ke lower ground untuk sholat Maghrib dan selonjor sebentar sambil mengumpulkan tenaga. Saya lebih suka sholat di sini daripada di stasiun, lebih nyaman dan tenang. Lalu seperti biasa, kalau sudah Maghrib dan saya belum tiba di rumah, telepon genggam akan berdering-dering. Dua bocah di rumah selalu sibuk menelepon ibunya jika belum tiba dari kantor sementara hari sudah gelap.
“ Assalamualaikum Ibu. Ibu sudah sampai di mana? Sudah keluar dari kantor kan?” seperti biasa suara Si Sulung yang belum genap sepuluh tahun akan mengecek keberadaan ibunya.
“ Waalaikum salam Mas Dio dan Dede Ningrum. Iya, ibu sudah di Gramedia Depok, sudah dekat rumah kok. Ibu mau beli sesuatu dulu sebentar. Tunggu ya,” jawab saya.
Beberapa menit kemudian saya pun berhasil menunaikan misi penting itu. Apa sih? Misi penting itu adalah membeli satu paket Faber-Castell Colour to Life di Gramedia. Itu kah misi pentingnya? Iya Bunda.
Misi penting ini berhubungan dengan SCREEN TIME. Tapi bukan sekedar screen time. Saya mau screen time yang cerdas dan kreatif buat anak-anak saya.
Tentang Screen Time di Keluarga Kami
Sudah beberapa pekan ini saya kehabisan ide untuk menghadirkan screen time yang positif buat anak-anak. Iya screen time. Bunda semua pasti sudah akrab dengan istilah screen time bukan? Iyess, screen time adalah waktu yang dihabiskan di depan layar digital, entah itu perangkat komputer, laptop, televisi, smartphone, atau perangkat gadget lainnya.
Setuju kan kalau hampir TIDAK MUNGKIN bagi anak-anak Generasi Milenial steril dari gadget? Hey, mereka ditaqdirkan sebagai digital native! Sementara saya orang tuanya, adalah digital immigrant yang tertatih-tatih belajar parenting untuk memahami bagaimana menumbuhkan anak berkarakter di zaman serba mudah tapi edan ini.
Sudah hampir lima tahun ini sekeluarga kami hidup tanpa siaran televisi. Screen time dengan layar televisi hanya digunakan untuk menonton CD berisi film yang sudah kami pilih dan yakin aman untuk anak-anak. Tapi, karena sudah terbiasa tanpa TV sejak usia dini, anak-anak jarang sekali menyetel CD. Sepulang sekolah mereka lebih suka main sepeda, main bola, atau membaca buku.
Saya memang menerapkan pembatasan penggunaan gadget sesuai dengan rekomendasi The American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Paediatrics Society (2010). Anak-anak di bawah usia 3 tahun sebaiknya tidak diberikan izin bermain gadget, termasuk TV, smartphone, ataupun tablet. Anak-anak usia 3 hingga 4 tahun disarankan menggunakan gadget kurang dari satu jam dalam sehari. Sedangkan anak-anak usia 5 tahun ke atas sebaiknya menggunakan gadget tidak lebih dari dua jam dalam sehari untuk penggunaan rekreasional ( di luar kebutuhan belajar).
Selama ini saya membuat kesepakatan screen time dengan kedua anak saya. Tidak ada gadget selama weekdays. Screen time untuk tujuan main hanya diperbolehkan tidak lebih dari 30 menit saat ibu mandi dan makan sepulang kerja. Mereka boleh pakai smartphone Ibu, yang tentu saja sudah dipasang parental lock. Itu sebabnya kepulangan ibu dari kantor selalu dinantikan!
Kadang, saya bertanya pada anak-anak, “Sebetulnya kangen sama Ibu atau HP hayoooo?” Mereka akan tertawa sambil menjawab,” Kangen dua-duanya deh Bu.”
Saat weekend, screen time boleh dilakukan di rumah bersama-sama ibu atau ayah. Kadang main games, atau kadang nonton video di You Tube. Tetapi, belakangan saya merasa perlu aktivitas yang lebih cerdas dan kreatif dari cuma sekedar main games dan nonton video.
Baiklah, fix banget bahwa saya sebagai orang tua butuh inspirasi bagaimana agar gadget yang dipegang anak-anak saya ketika waktu screen time tiba, memberikan manfaat yang nyata. Yes, itulah misi penting saya! Lalu mengapa saya memilih Faber Castel-Colour to Life untuk menunaikan misi penting itu?
Mari saya jabarkan.....
Faber-Castell Colour to Life
Pilihan saya untuk mengisi screen time anak-anak secara positif jatuh pada Faber-Castell Colour to Life. Apa sih Faber-Castell Colour to Life.? Apa hubungannya dengan gadget? Bukankah Faber-Castell itu perangkat alat tulis dan mewarnai?
Yak, Bunda betul. Faber-Castell Colour to Life juga adalah perangkat mewarnai. Satu paketnya berisi:
1. satu buah buku gambar setebal 15 halaman yang sudah ada gambarnya
2. 20 connector pen yang berwarna-warni
3. satu lembar brosur mini tentang teknik panduan mewarnai
Ketiganya dikemas dalam sebuah kotak bertutup dengan dimensi 26 x 19 x 2 cm yang ringkas, keren, dan kokoh. Kok keren? Iya, karena colourful dan glossy! Anak-anak pasti suka melihatnya. Karena ringkas dan kokoh, kotak kemasan ini mudah dibawa-bawa dan ngga gampang rusak.
Makanya, setelah melihat benda satu ini terpajang di etalase Toko Gramedia, dan membaca keterangan pada kemasannya, saya langsung tertarik. Walau ngga langsung beli, sih. Sebab, saat itu saya kebetulan sudah banyak pengeluaran untuk membeli buku-buku dan keperluan di tahun ajaran baru bagi kedua anak saya. Nantilah, pekan depan kalau sudah agak lowong, saya berniat mau beli. Begitu pikir saya.
Nah, niat itu saya laksanakan Senin sore sepulang kantor. Setelah membaca keterangan pada kemasan, menonton video youtube yang direkomendasikan dan mendownload aplikasinya, saya yakin benda ini sesuai dengan misi saya. Misi untuk mewujudkan screen time yang positif bersama anak.
Bunda juga bisa menonton video tentang Faber-Castell Colour to Life di sini: https://www.youtube.com/watch?v=xRCCr0U5pl4.
Beruntunglah saya, karena saat membelinya, sedang ada diskon untuk seluruh produk Faber-Castell di Toko Gramedia. Lumayan banget deh. Ya namanya juga emak-emak ya. Sudah paham susahnya cari uang yang halal, maka dapat barang dengan kualitas bagus dan potongan harga itu sesuatu banget! He he he.....
Selain di Toko Gramedia, Bunda juga dapat membeli produk ini di toko buku terdekat. Jika lebih suka belanja online, bisa langsung order di Tokopedia melalui link ini: https://www.tokopedia.com/faber-castell/faber-castell-colour-to-life.
Nah, jadi apa bedanya Faber-Castell dengan perangkat mewarnai pada umumnya?... Iya beda, Bunda. Perangkat mewarnai yang ini digunakan bersama Aplikasi Colour to Life pada gadget (smartphone atau tablet) untuk menciptakan suatu cara baru screen time yang lebih positif dari pada sekedar “hanya” main games.
Makanya, ini sangat sesuai dengan misi saya. Kalau selama ini anak-anak hanya pasif nonton video atau main games yang sudah ada, dengan Color to Life anak-anak diajak cerdas dan kreatif untuk menjadikan games itu seru bagi mereka dengan usaha maksimal dari mereka sendiri. Lho kok?... Iya, karena sebelum memainkan games, mereka harus lebih dulu mewarnai gambar yang sudah ada di buku sebagus mungkin.
Tanpa diwarnai, games pada Aplikasi Colour to Life nya jadi tidak seru untuk dimainkan karena tokoh (karakter) hidup yang muncul cuma putih saja, tidak berwarna. Sebaliknya, jika gambar sudah diwarnai full colour, maka tokoh hidup yang muncul dalam games dari hasil scan gambar akan berwarna juga. Lebih seru untuk dimainkan dan diajak berfoto karena colourful.
Perbandingan antara karakter hidup dari gambar yang tidak diwarnai (putih-atas) dan gambar yang diwarnai (colourful-bawah) |
Cara Mendownload Aplikasi Colour to Life
Sudah punya buku Colour to Life dan ingin segera memainkannya? Sebentar, kita harus mendownload Aplikasi Colour to Life pada smartphone atau gadget terlebih dahulu. Caranya mudah sekali.
1. Pastikan gadget memiliki spesifikasi yang memadai untuk mendownload aplikasi ini.
2. Masuk ke Google Play / Play Store untuk smartphone dengan sistem operasi Android. Untuk pengguna Apple (sistem operasi iOS, masuklah ke App Store untuk mendownload-nya.
3. Klik “INSTALL” pada menu yang tersedia
4. Tunggu beberapa saat sampai aplikasi terinstall dengan sempurna
5. Aplikasi Colour to Life siap digunakan
Nah, mudah kan?
Sebelum mulai menggunakannya, perlu tahu dulu Apa saja isi Aplikasi Colour to Life? Aplikasi ini berisi:
1. Lima macam games menarik dengan karakter hidup yang bisa dimainkan setelah mewarnai gambar pada buku Colour to Life. Karakternya jadi hidup setelah gambar yang diwarnai discan menggunakan gadget yang sudah terinstall aplikasi Colour to Life.
2. Fasilitas pengambilan foto (bisa selfie dengan tokoh dalam games)
5 macam games itu, apa saja sih? Yang jelas bukan sembarang games lho. Asalkan dimainkan sesuai porsinya ya. Saya sarankan untuk anak di atas lima tahun. Di bawah usia itu, lebih baik diajak bermain non-gadget deh Bunda. Yuk kita tilik satu persatu games-nya:
1. Giddy Up, membuat anak berkhayal sedang menunggang kuda melintasi rintangan. Game ini bisa dijadikan wahana dalam memperkuat koordinasi tangan dengan mata sekaligus melatih kemampuan motorik. Bisa juga untuk melatih gerak refleks, dan meningkatkan konsentrasi serta perhatian.
2. Pogo Boy, membuat anak membayangkan dirinya melompat-lompat dengan tongkat tunggangan tetapi tidak boleh jatuh ke air! Game ini sejenis dengan Giddy Up.
3. Dress-Up Challenge. Game ini sesuai untuk melatih menajamkan ingatan sekaligus meningkatkan perhatian dan konsentrasi.
4. Balance Your Brain. Game ini menstimulasi koordinasi otak kanan dan kiri sekaligus meningkatkan konsentrasi dan perhatian.
5. Safe Flight. Game ini membuat anak berkhayal seolah sedang mengendarai pesawat terbang. Serasa jadi pilot. Game ini serupa tujuannya dengan Giddy Up dan Pogo Boy.
Lalu, bagaimana cara memainkan Colour to Life? Mudah, tapi Seru lho.
Pertama, kita pilih gambar yang akan diwarnai dari buku gambar yang tersedia. Warnailah sekreatif mungkin. Bebas tanpa batasan.
Kedua, gambar yang sudah diwarnai diletakkan di atas permukaan yang rata. Lalu, masuklah ke aplikasi Colour to Life pada smartphone/gadget kita. Pilih item yang sama dengan gambar yang sudah diwarnai. Misalnya untuk permainan “Safe Flight” kita harus scan gambar yang bertema pesawat terbang. Tunggu hingga sampai ke tahapan scanning.
Ketiga, Scan gambar berwarna dengan mengarahkan smartphone/gadget tegak lurus gambar, jarak minimal 30 cm. Akan muncul warna hijau merata pertanda scan gambar telah berhasil. Lalu karakter pada gambar berwarna akan muncul dalam bentuk 3 dimensi bagaikan hidup. Jika scan tidak berhasil, alihkan smartphone ke arah lain beberapa saat lalu arahkan kembali ke gambar.
Setelah karakter hidup itu muncul, kita bisa memilih apakah akan memainkan game-nya atau akan berfoto.
Untuk berfoto, tekan icon kamera pada layar smartphone. Bisa selfie, bisa juga normal. Karakter hidup akan muncul di layar foto. Kita bisa mengarahkannya ke kiri-kanan-atas-bawah untuk mendapat posisi yang diinginkan. Karakter yang muncul juga bisa diperbesar, diperkecil, diputar tampak belakang-depan-samping untuk menyesuaikan dengan keinginan tampilan.
Anak-anak saya, baik yang laki-laki maupun perempuan lebih menyukai games Giddy Up dan Safe Flight. Katanya sih, karena mereka ingin bisa naik kuda dan jadi pilot betulan! “ Sekarang latihan dulu, Bu. Baru nanti betulan nunggang kuda dan nerbangin pesawat,” kata Si Sulung. Ibu tersenyum saja mendengarnya.
Mengapa Saya dan Anak-Anak Menyukai Faber-Castell Colour to Life?
Faber-Castell Colour to Life membuat anak-anak terpapar pada suasana seru, rileks sekaligus menantang kreativitas, juga proporsional. Itu sebabnya kami suka!
SERU
Keseruan yang kami alami adalah, harus mewarnai gambar sebagus mungkin supaya games nya bisa dimainkan. Perjuangan nih. Biasa, anak-anak saya sering tidak sabaran. Apa-apa maunya cepet jadi, bagus, dan gak mau repot. Maunya serba mudah! Nah, ciri khas anak milenial banget kan....
Jadilah saya musti sabar dan bergaya layaknya pendukung seniman yang sedang berkarya agar anak-anak semangat mewarnai sebaik-baiknya. “Ayo, semua ada prosesnya, mari kita jalani prosesnya dengan baik supaya hasilnya baik juga,” ajak saya.
Sesaat kemudian, barulah mereka akan asyik mewarnai sampai selesai. Yeeaaay!!
RILEKS SEKALIGUS MENANTANG KREATIVITAS
Saya meyakini anak-anak saya adalah anak yang cerdas. Sudah pasti. Tapi apakah anak-anak cukup kreatif? Apa gunanaya jika anak yang cerdas tidak dilatih daya kreasinya? Nah, marilah kita latih dan tantang anak-anak untuk berkreasi.
Colour to Life memberi kesempatan mereka untuk mewarnai gambar sesuka jiwa. Anak-anak boleh membayangkan dan mencampur warna sesuka hati. Tidak ada batasan. Mereka juga bebas menggunakan teknik mewarnai yang ada dengan connector pen yang tersedia. Bisa menggunakan teknik patterning, pointilism, squiggling, shading ataupun countouring. Mereka juga boleh menciptakan teknik mewarnai ala mereka sendiri kok. Bebas.
Ketika si bungsu yang berusia 6 tahun mewarnai rambut pada gambarnya dengan warna kuning, saya tidak melarangnya. Biarkan saja. Mewarnai itu merupakan salah satu cara untuk melepas stress juga lho Bunda. Tidak jarang psikolog anak yang menggunakan terapi mewarnai untuk membuat anak-anak menjadi lebih rileks. Mewarnai juga dapat melepaskan energi negatif, dan menjadi cara mengkomunikasikan hal-hal yang tidak dapat diucapkan anak-anak lewat bahasa lisan. Jadi, biarkan mereka mencampur warna sesuka hati. Itu membuat mereka jadi rileks sekaligus kreatif.
PROPORSIONAL
Kok Proporsional? Iya, karena bukan semata-mata mewarnai dan main games. Colour to Life melatih banyak aspek dalam games-nya, termasuk daya ingat dan konsentrasi. Namun, semuanya proporsional buat anak-anak. Pas dan tidak berlebihan. Seimbang. Setelah mewarnai, lalu memainkan games dan berfoto, kemudian bisa diperbincangkan hasilnya bersama-sama.
Jadi, semua aspek tercapai dalam satu kegiatan. Ada kegiatan kreatifnya, ada rileks kebersamaannya, ada main games nya, ada ngobrolnya sebagai komunikasi. Jadi ini menurut saya pas sekali dengan yang saya cari untuk sebuah kegiatan screen time yang positif.
Ayo Ibu Main dan Foto Bareng!
Walaupun saya hanya menemani anak-anak mewarnai dan memainkan gamesnya, tapi bisa merasakan juga serunya. Terutama waktu mengatur-ngatur posisi untuk foto selfie. Kakak dan Adik sampai jedotan kepala saking serunya mengatur posisi bersama karakter pesawat.
Ibu bersedia main bersama anak-anak supaya bisa mengingatkan ketika waktu screen time usai. Mereka tetap senang karena gambar yang harus diwarnai ada 15 halaman! Itu cukup banyak untuk dimainkan pada screen time berikutnya lho.
“Terima kasih Ibu sudah belikan Colour to Life buat kita ya,” kata Si Sulung pada saya. Saya pun berterima kasih pada Faber-Castell untuk Colour to Life yang telah membuat misi saya tercapai yaitu: Screen time yang positif bagi anak-anak. (Opi)
**Foto-foto adalah koleksi pribadi penulis
Referensi:
Nyi Mas Diane Wulansari (Dee Motivational). Didiklah Anak Sesuai Zamannya: Mengoptimalkan Potensi Anak di Era Digital. 2017. Penerbit Visi Media Pustaka. Jakarta. x+190hlm.
Materi SEMINAR PARENTING “Pentingkah Gadget bagi Tumbuh Kembang Anak?”, Rabu, 21 Maret 2018 Pukul 09.30 – 12.00 Wib di Auditorium Lantai 4 RSIA Bunda Aliyah, Depok, dengan narasumber:
1. Dr. Amien Suharti, Sp.KFR ( Dosen Program Studi Okupasi Terapi dan Fisioterapi –Vokasi Universitas Indonesia , Dokter Spesialis untuk Tumbuh Kembang Anak di RSIA Bunda Aliyah, Depok )
2. Gisella Tani Pratiwi, M.Psi., Psikolog ( Psikolog Klinis di RSIA Bunda Aliyah, Depok, Psikolog Sekolah Teruna Muda Elementary School Kota Wisata Cibubur)
Bagus banget tulisannya, panjang dan rapih.
BalasHapusKeren..
faber castell mmg andalan ya mb
BalasHapus