“Aduuuuuuuh… periiiiihhhh,…. Bisa gak siiiih gak pake perih …..” pekik Adek (7 tahun) histeris jika Bibi atau Mas (10 tahun) membubuhkan cairan antiseptik pembersih luka setelah peristiwa terjatuh dari sepeda.Pekik serupa juga terdengar saat hal yang sama terjadi pada Mas. Adek dan Mas sama-sama tidak tahan pada rasa perih yang muncul ketika luka dibersihkan dengan cairan antiseptik yang ada.
Karena perih, Adek dan Mas jadi trauma dan
suka ngumpet-ngumpet saat terluka. Dalam mindset mereka jadinya pembersih luka
sama dengan perih. Jadi, pura-puralah luka ditutupi dengan baju atau celana
panjang, supaya tidak ketahuan kalau habis terjatuh.
Padahal, frekuensi Adek dan Mas terluka karena jatuh saat main lari-larian di lapangan atau aktivitas bermain lainnya, bisa dibilang sangat sering. Ini membuat saya kuatir anak-anak terinfeksi bakteri pada lukanya dan jadi parah karena tidak segera ditangani secara tepat.
Padahal, frekuensi Adek dan Mas terluka karena jatuh saat main lari-larian di lapangan atau aktivitas bermain lainnya, bisa dibilang sangat sering. Ini membuat saya kuatir anak-anak terinfeksi bakteri pada lukanya dan jadi parah karena tidak segera ditangani secara tepat.
Kalau sore-sore Bibi melihat Adek atau Mas
jalan terpincang-pincang sambil meringis, dia langsung curiga. Hmmm, pasti deh
nih si Adek atau Mas baru aja terjatuh dan ada luka di bagian tubuhnya, tapi
ngumpet-ngumpet karena takut perih diobati.
Kalau sudah begini, Bibi langsung telepon Ibu dan lapor. Jadilah ibu yang main drama membujuk mereka
agar mau dibersihkan lukanya.
Lumayan dower deh membujuknya. Seringnya sih,
minimal beli es krim untuk obat bujuk. Waduh, tapi kalau sering-sering kan ngga
bagus juga ya.
Apakah Bunda juga mengalami hal yang sama
dengan saya? Anak-anak jadi trauma
dibersihkan atau diobati lukanya karena antiseptiknya meninggalkan rasa perih
yang berkepanjangan? Wah, senasib ya kita Bunda ..he he he.
Tapi Bunda, setiap luka yang timbul memang
tidak boleh dibiarkan. Harus ditangani
secara tepat. Langkah pertama penanganan
luka adalah membersihkannya dengan cairan antiseptik.
Kenapa
Luka Harus Dibersihkan ?
Luka atau cedera yang timbul akibat berbagai hal, memang harus segera ditangani. Pada anak-anak, luka dapat terjadi cukup sering ya Bunda. Bisa dihitung bukan, kapan anak-anak bermain tanpa terjatuh dan terluka? Ternyata memang menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sebanyak 36,5% cedera terjadi di lingkungan rumah lho Bunda. Ini diurutkan berdasarkan proporsi terbanyak untuk tempat terjadinya cedera.
Penyebab cedera terbanyak menurut riset di
atas adalah karena terjatuh yaitu 40,9%. Nah cocok bukan?... Anak-anak biasanya
jatuh saat beraktivitas seperti berlari-larian, main bola, bersepeda, atau aktivitas
lainnya di playground sekitar lingkungan rumah.
Luka akibat insiden tersebut walau sekecil apapun tidak boleh diabaikan,
dan perlu ditangani secara tepat. Langkah pertama dalam proses penyembuhan luka
adalah membersihkan luka secara benar untuk mencegah terjadinya infeksi.
Membersihkan luka untuk semua jenis luka
adalah langkah yang sangat penting, tidak terkecuali seperti luka tergores,
terpotong, luka tubruk, luka terbakar, dan luka terbuka. Saat kulit terluka, lapisan pelindung kulit
sedang rusak dan memungkinkan debu kotoran serta bakteri masuk ke dalam
tubuh. Ini bisa menyebabkan infeksi pada
luka.
Infeksi pada luka dapat
menyebabkan kerusakan lebih jauh pada kulit dan penundaaan proses
penyembuhan. Apabila tidak segera
dibersihkan, infeksi bisa menyebar ke bagian kulit yang lebih dalam. Ini dapat mengakibatkan gangguan kondisi
kesehatan ke level yang lebih serius.
Nah, jadi penting sekali lho Bunda untuk
segera menangani luka secara tepat sekecil apapun luka itu. Hal ini wajib kita informasikan kepada anak
agar mereka juga paham pentingnya menangani luka secara benar sesegera
mungkin.
Bagaimana menangani luka secara benar? Langkah pertama, luka harus dibersihkan dengan cairan antiseptik pembersih luka. Kedua, luka harus dilindungi dari pengaruh eksternal seperti kotoran dan bakteri, bisa dengan perban atau plester. Ketiga, lakukan cara aman untuk membantu penyembuhan luka dengan memberikan salep penyembuh luka.
Bagaimana menangani luka secara benar? Langkah pertama, luka harus dibersihkan dengan cairan antiseptik pembersih luka. Kedua, luka harus dilindungi dari pengaruh eksternal seperti kotoran dan bakteri, bisa dengan perban atau plester. Ketiga, lakukan cara aman untuk membantu penyembuhan luka dengan memberikan salep penyembuh luka.
Nah, langkah pertama yang paling penting
adalah membersihkan luka. Inilah tahapan
yang penuh drama pada anak-anak kita karena cairan antiseptik pembersih luka
pada umumnya meninggalkan rasa perih sesudahnya. Anak-anak bahkan orang dewasa jadi trauma.
Kenapa
Perih ?
Mengutip pernyataan dr. Adisaputra Ramadhinara, Certified Wound Specialist Physician – seorang dokter spesialis luka bersertifikasi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, ternyata kandungan dalam banyak produk pembersih luka yang dijual bebas mengandung bahan yang bisa menyebabkan terasa perih serta meninggalkan noda.
Pembersih luka yang meninggalkan noda tidak menjadi pilihan karena noda akan menutupi luka dengan warna yang bukan warna asli luka tersebut. Sehingga, keadaan luka yang sebenarnya tidak bisa terlihat secara jelas. Di klink dan rumah sakit, para medis lebih memilih untuk menggunakan obat pembersih luka yang mengandung Polyhexanide (PHMB) sebab tidak meninggalkan noda. PHMB juga tidak berbau dan tidak menimbulkan rasa perih.
Mengutip pernyataan dr. Adisaputra Ramadhinara, Certified Wound Specialist Physician – seorang dokter spesialis luka bersertifikasi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, ternyata kandungan dalam banyak produk pembersih luka yang dijual bebas mengandung bahan yang bisa menyebabkan terasa perih serta meninggalkan noda.
Pembersih luka yang meninggalkan noda tidak menjadi pilihan karena noda akan menutupi luka dengan warna yang bukan warna asli luka tersebut. Sehingga, keadaan luka yang sebenarnya tidak bisa terlihat secara jelas. Di klink dan rumah sakit, para medis lebih memilih untuk menggunakan obat pembersih luka yang mengandung Polyhexanide (PHMB) sebab tidak meninggalkan noda. PHMB juga tidak berbau dan tidak menimbulkan rasa perih.
Inovasi
Hansaplast Spray : Gak Pake Perih
Nah Bunda, saat ini di pasaran sudah tersedia jenis cairan antispetik pembersih luka yang mengandung Polyhexanide (PHMB). Membersihkan luka jadi lebih bersahabat karena Gak Pake Perih lagi. Anak-anak pun jadi terbebas dari trauma. Pembersih luka yang tidak menimbulkan rasa perih ini menjadi inovasi Hansaplast.
Bentuk kemasan Hansaplast ini berupa botol mini dengan spray yang menjamin isi botol tetap steril. Botolnya sangat ergonomis untuk digenggam oleh anak-anak sehingga merekapun bisa melakukan sendiri aktifitas membersihkan luka. Acara penanganan luka pun jadi kegiatan yang menyenangkan dengan Hansaplast Spray.
Bunda pastinya sudah tidak asing lagi bukan dengan merk Hansaplast. Selama ini kita sangat akrab dengan produk plesternya yang selalu disebut pertama kali ketika membutuhkan penutup luka. Eksistensi Hansaplast memang sudah tidak diragukan lagi dalam hal mencegah infeksi.
Inovasi Hansaplast Spray Pembersih Luka dengan bahan aktif PHMB ini sangat membantu saya untuk meyakinkan anak-anak bahwa luka bisa dibersihkan tanpa rasa perih. Gak Pake Perih. Upaya saya menanamkan kesadaran pada anak-anak tentang pentingnya mencegah infeksi jadi lebih mudah. Saya pun jadi selalu menyediakan produk Hansaplast Spray di rumah, dan meletakkannya di jangkauan anak-anak.
Nah Bunda, saat ini di pasaran sudah tersedia jenis cairan antispetik pembersih luka yang mengandung Polyhexanide (PHMB). Membersihkan luka jadi lebih bersahabat karena Gak Pake Perih lagi. Anak-anak pun jadi terbebas dari trauma. Pembersih luka yang tidak menimbulkan rasa perih ini menjadi inovasi Hansaplast.
Bentuk kemasan Hansaplast ini berupa botol mini dengan spray yang menjamin isi botol tetap steril. Botolnya sangat ergonomis untuk digenggam oleh anak-anak sehingga merekapun bisa melakukan sendiri aktifitas membersihkan luka. Acara penanganan luka pun jadi kegiatan yang menyenangkan dengan Hansaplast Spray.
Bunda pastinya sudah tidak asing lagi bukan dengan merk Hansaplast. Selama ini kita sangat akrab dengan produk plesternya yang selalu disebut pertama kali ketika membutuhkan penutup luka. Eksistensi Hansaplast memang sudah tidak diragukan lagi dalam hal mencegah infeksi.
Inovasi Hansaplast Spray Pembersih Luka dengan bahan aktif PHMB ini sangat membantu saya untuk meyakinkan anak-anak bahwa luka bisa dibersihkan tanpa rasa perih. Gak Pake Perih. Upaya saya menanamkan kesadaran pada anak-anak tentang pentingnya mencegah infeksi jadi lebih mudah. Saya pun jadi selalu menyediakan produk Hansaplast Spray di rumah, dan meletakkannya di jangkauan anak-anak.
Ini dia
keunggulan Hansaplast Spray sebagai pembersih luka dibandingkan cairan antiseptik
lainnya di pasaran :
1. Tidak berwarna
Karena cairannya
tidak berwarna, maka luka yang sudah dibersihkan dengan Hansaplast Spray akan terlihat
sebagaimana mestinya. Proses penyembuhan dan pengeringan luka juga akan mudah
untuk diamati karena tidak terhalang oleh warna buatan dari cairan pembersih
luka.
2. Tidak berbau
Bau tertentu
dari cairan antiseptik secara psikologis juga menimbulkan trauma. Tanpa bau obat yang menyengat, aktifitas
membersihkan luka akan menjadi lebih bersahabat bagi siapa saja.
3. Tidak
meninggalkan rasa perih
Hansaplast
Spray menggunakan bahan aktif PHMB / Polyhexanide/ PolyHexaMethylene Biguanide yang membantu mencegah dan mengatasi infeksi
tanpa rasa perih. Bahan aktifnya berupa
0,1% Decyl Glucoside Tenside dan 0,04% Polihexanide (PHMB) dalam Larutan
Ringer.
4. Aman digunakan
Tolerabilitas Hansaplast
Spray lebih tinggi, efek samping lebih sedikit dibandingkan dengan zat antiseptik
lain.
Bagaimana cara
menggunakan Hansaplast Spray Antiseptik? Mudah sekali, Bunda. Ketika anak terjatuh dan terluka:
Pertama, langsung semprotkan Hansaplast Spray dari jarak kurang lebih 10 cm ke seluruh area luka
Kedua, ulangi apabila dibutuhkan, kemudian secara perlahan keringkan area di sekitar luka.
Pertama, langsung semprotkan Hansaplast Spray dari jarak kurang lebih 10 cm ke seluruh area luka
Kedua, ulangi apabila dibutuhkan, kemudian secara perlahan keringkan area di sekitar luka.
Nah, mudah
sekali kan menangani luka dengan Hansaplast Spray? Anak-anak juga pasti akan bersemangat
mengurus lukanya. Tidak akan terjadi lagi mereka pura-pura menutupi luka dengan
pakaian panjang karena takut perih diobati.
Bunda semua
bisa lebih banyak kepoin tentang Hansaplast Spray di akun Instagram resmi
Hansaplast yaitu @Hansaplast_ID dan Facebook Fanpage @HansaplastID ya. Informasi lebih lanjut juga bisa diikuti di
official website www.hansaplast.co.id. (Opi)
Luka Bersih #GaPakePerih, Bisa Ya?...... Bisa
Banget karena pakai #HansaplastID.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.