Bersinar dengan Webinar


”Tersadar perlahan, di masa pandemi ini rumah menjadi wadah pembaharuan diri luar dalam, untuk membentuk daya survival baru. Sepenggal waktu #dirumahaja mendatangkan kesempatan untuk keberlimpahan hal-hal positif lewat bantuan teknologi. 
Webinar menjadi cara anyar untuk bersinar! “

#Dirumahaja mengantar berkah belajar kepada ibu dua anak seperti saya. Sekeranjang hal positif dari hikmah berkegiatan di rumah selama pandemi Covid-19, baru disadari ketika masa transisi untuk kembali beraktivitas di luar rumah dimulai. #Dirumahaja bagai jeda, seperti sebuah tanda koma yang diletakkan di tengah kalimat.  

Koma memang hanya sebuah tanda baca, namun penggunaannya secara tepat memberi makna ketika kalimat dibaca secara utuh. Begitu pula #dirumahaja, bila diisi dengan kegiatan yang tepat pasti memberikan makna mendalam.  Saya merasakannya dalam hal hikmah belajar dari satu webinar ke webinar lainnya selama #dirumahaja yang membuat diri jadi makin bersinar!


Sumber foto : www.pexels.com

Kok bersinar?  Ya, karena webinar telah menghadirkan dunia luar ke dalam rumah dengan bantuan teknologi. Ilmu, ide, wawasan, insight, dan capture yang saya tangkap dari webinar demi webinar, mewujud jadi bahan bakar untuk memperbaharui diri selama #dirumahaja.  

Dari proses webinar, saya jadi terpapar perkembangan dunia luar, langsung dari sumber yang relevan dan kompeten. Webinar menginspirasi tentang langkah dan sikap yang selayaknya saya ambil sebagai tindak lanjut dalam survival hidup di tengah pandemi. Termasuk, segudang inspirasi tentang buku-buku apa yang selanjutnya patut saya baca.  Diri jadi terasa anyar dan bersinar. Ibarat aplikasi, seperti baru diupdate ke versi terbaru.

Berkenalan dengan Webinar

Webinar adalah kependekan dari web seminar, sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan pertemuan atau seminar online (virtual), baik itu kegiatan bisnis, pembelajaran, maupun diskusi. Webinar bisa juga didefinisikan sebagai kegiatan pertemuan (seminar) yang dilakukan secara online atau memanfaatkan jaringan internet dan dapat diikuti oleh banyak orang dari berbagai lokasi yang berbeda. 

Saya mulai berkenalan dengan webinar sekitar tahun 2013, ketika seorang teman lama merekrut untuk berbisnis Multi Level Marketing (MLM) produk kecantikan asal Swedia. Namun, karena tidak terlalu serius menjalani bisnis itu, saya juga tidak terlalu tertarik dengan webinar yang diselenggarakan. Kadang-kadang saja bergabung, ketika ada topik tentang pengembangan diri.  Waktu itu platform yang digunakan adalah media sosial Facebook (FB) Group. 

Hari-hari sebelum pandemi Covid-19, saya lebih banyak berkegiatan di luar rumah.  Senin hingga Jumat, pagi sampai sore hari, sudah pasti ke kantor. Ada waktu-waktu harus ke lapangan, ke tempat-tempat pertemuan di luar kantor, atau juga ke gudang. Pagi hari berangkat sebelum matahari terbit, dan tiba di rumah seringnya selepas Maghrib, saat matahari sudah tenggelam. 

Sumber foto: www.pexels.com
Waktu yang tersisa sepulang kerja, tercurah untuk keluarga.  Bermain dan bersenda gurau dengan buah hati dan pasangan.  Kegemaran membaca buku pun cuma bisa diselipkan di sela-sela waktu yang ada.  Jarang sekali bisa betul-betul leyeh-leyeh membaca buku dengan nikmat dan santai. 

Seminar offline yang saya ikuti juga terbatas. Hanya seminar yang betul-betul menarik di weekend time akan saya hadiri jika bisa membawa anak-anak ikut serta. Sejumlah kuliah online melalui platform Google Classroom, WA Group, dan website dengan topik pengembangan skill menulis maupun parenting sempat saya coba di sela waktu kerja kantoran.  Seringkali tertinggal materi, hanya beberapa saja yang bisa saya ikuti tuntas dan mendapat sertifikat.  Beberapa lainnya bisa dibilang tidak lulus.   

Hal Positif dari Webinar #dirumahaja

Sampailah saat pandemi Covid-19 melanda di pertengahan Maret 2020 lalu.  Saya termasuk golongan pekerja yang terkena kebijakan work from home (WFH).  Bukan  main leganya. Setidaknya bisa merasa aman #dirumahaja namun tetap bisa bekerja.  

Kenyataannya, tidak seaman yang disangka juga.  Aman dari penularan Covid-19 tapi tidak aman dari stress kalau tidak bisa mengatur waktu dengan baik.  Seiring dengan kegiatan bekerja di rumah, anak-anak juga bersekolah di rumah. Multi job-lah saya menjadi guru dan pengawas belajar dua anak Sekolah Dasar.  

Bersyukur, suami juga work from home selama masa pendemi.  Kami bekerja sama bergantian memandu anak-anak belajar.  Dari suamilah saya mendapat masukan, untuk lebih fokus mengupgrade diri selama #dirumahaja lewat webinar yang marak di masa pandemi ini. Suami saya lalu menginformasikan webinar-webinar dengan topik yang sekiranya sesuai, kebanyakan dengan platform aplikasi zoom meeting.

Sumber foto: www.pexels.com
Berbeda dengan kuliah online, webinar menjadi pilihan yang lebih pas untuk mengembangkan diri karena bisa dipecah menjadi topik-topik tersendiri yang tidak memerlukan periode belajar lama.  Cukup satu hingga 3 jam setiap topik.  

Dari sekian webinar yang saya ikuti, yang berkesan bagi saya adalah wawasan tentang pengelolaan mental keluarga selama #dirumahaja, self love/self care, pendidikan dan pembelajaran anak di masa pandemi.  Selain itu,  update relevan tentang kesiapan diri untuk survival hidup selama belum ada vaksin anti Covid-19 juga menjadi favorit saya. 

Setidaknya ada lima hal positif yang saya sadari ternyata didapat dari mengikuti webinar melalui platform aplikasi zoom meeting selama #dirumahaja.  Ini dia kelima hal tersebut: 

1. Mendapat wawasan baru, mengembangkan ilmu dari sumber yang relevan dan kompeten.  
Webinar pastinya menghadirkan narasumber kompeten dan relevan di bidangnya.  Sayapun dapat menggali dari beliau-beliau tentang wawasan yang dibutuhkan.  Misalnya para psikolog anak/ remaja, pakar  homeschooling, Ketua Ikatan Guru Indonesia, untuk wawasan pembelajaran anak.  Para psikolog klinis, dokter spesialis anak, dan pakar meditasi untuk wawasan self love serta mental keluarga. Para peneliti, pakar epidemiologi, pakar ekonomi, para menteri terkait, serta tokoh masyarakat untuk topik terkait kebijakan menghadapi pandemi di berbagai sektor kehidupan.    

Karena narasumbernya adalah mereka yang berkecimpung intens di bidangnya, saya bisa mendapat data dan penjelasan yang relevan. Keraguan dan keterbatasan informasi jadi teratasi. Saya pun jadi terlatih untuk menyaring informasi.  

2. Mengakrabkan diri dengan teknologi
Webinar membuat saya -suka atau tidak suka- harus akrab dengan teknologi.   Tersadar diri, bahwa penguasaan teknologi harus terus ditingkatkan jika tak ingin tenggelam.  Ke depan, kemungkinan dilakukannya berbagai kegiatan berbagai sektor secara daring akan semakin meluas.  Sebab, transisi menuju tata kehidupan normal yang baru mewajibkan jaga jarak dan anti kerumunan. Untuk bidang pendidikan dan pembelajaran, teknologi menjadi syarat utama untuk eksis.

Dengan menguasai teknologi daring, memiliki sumber daya pendukung seperti jaringan internet yang stabil dan perangkat komputer yang memadai, akan memudahkan upaya menghadirkan dunia luar ke dalam rumah.  Tidak perlu pergi jauh.  Tidak perlu bermacet-macetan. Tidak perlu menambah polusi udara dari bahan bakar kendaraan yang digunakan untuk ke luar rumah.  Tidak perlu sewa tempat meeting.  Tidak perlu keluar biaya ngopi yang kadang tidak sepadan.  Menguasai teknologi daring akan memudahkan upaya produktif dan efisien dari rumah.  

3. Belajar cara berkomunikasi dari para narasumber yang berbeda
Setiap webinar, saya memperhatikan para narasumber dan moderator berbicara, berkomunikasi, menyampaikan ide, dan berbagi pengalaman secara daring. Ini jadi sumber wawasan baru yang penting sebagai masukan untuk diri sendiri.  

4. Menambah kenalan dan memperluas jaringan 
Webinar mengantar saya berkenalan dengan orang-orang baru dengan minat yang bersinggungan.  Ikut webinar bahkan dapat menghubungkan kita dengan jaringan sektor yang bersentuhan dengan ranah pekerjaan kita. Ini menjadi pintu terbukanya kolaborasi, tanpa harus bepergian keluar rumah.  Semua bisa dihadirkan ke dalam rumah dengan bantuan teknologi.  

5. Menangkap insight dan sumber ide untuk berkreasi
Setiap selesai mengikuti webinar, saat menekan icon “leave meeting” di kanan bawah layar laptop, selalu ada hal baru yang menginspirasi.  Seringkali berupa wawasan baru yang melengkapi pemahaman sebelumnya. Selebihnya adalah kesan, insight, sisi lain yang terungkap, atau ide baru untuk berkreasi.  

Misalnya, mengetahui bagaimana perjuangan peserta webinar melawan kanker dan mencari jalan positif bermeditasi.  Secara tidak langsung ini memberi masukan pada diri untuk memperbaiki, pola-pola apa saja yang sebelumnya dijalani namun ternyata tidak baik untuk tubuh.

Sumber foto:  www.pexels.com 
Begitu pula setelah menyimak pemaparan prediksi kondisi pangan pasca pandemi berbasis data dan riset yang dilakukan universitas ternama. Saya jadi berusaha menempatkan diri di mana posisi diri, dan apa yang akan dilakukan untuk survive.  

Beberapa ide untuk tulisan yang muncul setelah ikut webinar, langsung saya eksekusi. Saya merasa lebih tercerahkan dan mampu menjalani hari lebih terang. Takut dan kuatir, ya.  Namun tetap berupaya bangkit dan survive. 

Selain itu, saya juga tersadarkan bahwa ada sisi lain yang akan lebih mengemuka di masa depan, seiring dengan kegiatan daring yang terus melaju. Sebuah pergeseran nilai.   Contohnya lomba memasak ayah-anak secara online.  Di lomba tersebut, yang dinilai bukan rasa masakannya, tetapi kekompakan ayah dan anak dalam mengolah masakan. 

Padahal, selama ini proporsi penilaian lomba memasak offline selalu lebih besar pada hasil masakannya (baik rasa maupun tampilan).  Pergeseran nilai akan terjadi perlahan, mungkin juga di bidang lain.  Penampilan fisik dan sejenisnya tak lagi jadi perhatiaan utama, sebab kegiatan daring tak memedulikan penampilan fisik.

Kini masa transisi ke arah tata kehidupan baru sudah dimulai. #Dirumahaja mungkin tak bisa jadi pilihan bagi saya yang harus mulai kembali ke kantor walau secara bertahap.  Tapi, dari webinar-webinar yang sempat mengisi ruang diri selama #dirumahaja, saya jadi tersadar bahwa kelak ke depan beragam kegiatan akan lebih didominasi untuk diselenggarakan secara daring dengan dukungan teknologi. Saya bertekat menjadi salah satu yang siap untuk itu. Pribadi anyar yang bersinar karena webinar. (Opi)

1 komentar

  1. makasih sharingnya, memang banyak dapat manfaatnya yang pasti

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.