Masker Kain Nyaman @nafish.backyard: Seni Anak Negeri Hadapi Pandemi


Lupa pakai masker nyaris sama rempongnya dengan ketinggalan handphone.  Iya ngga?....  Iya banget. Di masa Pandemi Covid 19 ini, masker adalah barang wajib yang harus selalu dikenakan saat berada di luar rumah. Pakai masker merupakan salah satu Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah laju peyebaran Virus Corona yang belum tahu sampai kapan akan berakhir.

Lupa pakai masker saat keluar rumah?  Siap-siap kena denda sesuai aturan daerah masing-masing deh. Selain denda, ada hukuman memalukan seperti nyapu jalanan atau membersihkan fasilitas umum buat yang lalai bermasker.  Mau?  Sudah pasti ogah lah.

Tapi intinya pakai masker itu bukan karena takut denda atau hukuman.  Itu sih childish banget.  Pakai masker ya mustinya karena kesadaran akan kesehatan.  Iya ngga? 


Masker Kain Rekomendasi World Health Organization (WHO)

Mengenakan masker diyakini mampu membantu menahan laju penyebaran Virus Corona apabila dilakukan dengan benar bersamaan dengan protokol kesehatan lainnya yang diwajibkan.  WHO merekomendasikan penggunaan masker non medis secara benar kepada seluruh penduduk dunia, baik yang sehat maupun yang sakit. Sedangkan masker medis diprioritaskan untuk para tenaga medis.

  
Masker non medis dapat berupa masker kain tiga lapis yang dapat dicuci maupun masker sekali pakai buatan pabrik (disposable mask).  Untuk efektivitas fungsinya, masker kain yang direkomendasikan WHO mempertimbangkan beberapa aspek yaitu : 

1. Jumlah lapisan kain, yaitu tiga lapis
2. Kemudahan bernapas yang diberikan bagi pengguna dari bahan masker, karenanya harus dipilih bahan yang nyaman
3. Sifat kedap air (hidrofobik)
4. Bentuk masker, disesuaikan dengan morfologi muka dan rahang
5. Kesesuaian ukuran masker, yaitu fleksibel namun fit di muka 


Panduan WHO berisi komposisi masker kain didasari oleh hasil penelitian akademis yang telah dilakukan. Panduan tersebut menyarankan masker kain yang baik harus terdiri dari setidaknya 3 lapis bahan yang berbeda yaitu : 

1. Lapisan luar, direkomendasikan terbuat dari bahan yang tidak menyerap seperti poliester, yang menghentikan partikel luar masuk.
2. Lapisan tengah disarankan terbuat dari bahan non-anyaman, seperti polypropylene (yang tidak menyerap air sama sekali), yang bertindak sebagai filter.  
3. Lapisan dalam semestinya terbuat dari bahan penyerap seperti kapas (katun), yang dapat menjebak tetesan pernapasan pemakainya sendiri.  


Kelebihan Menggunakan Masker Kain dibandingkan Masker Sekali Pakai


Saya sendiri lebih suka mengenakan masker kain daripada masker nonmedis sekali pakai buatan pabrik.  Selain ramah lingkungan, juga lebih hemat karena bisa dicuci dan dipakai kembali.  Jadi ngga banyak sampah kan.  


Kenyamanan mengenakan masker saya rasakan dari masker kain tiga lapis @nafish.backyard buatan teman sendiri.  Adalah salah saeorang teman kerja di kantor saya yang nyeni dan kreatif bernama Nafisa Rahmania. Dulu, sebelum pandemi Covid 19, kami biasa bareng-bareng desak-desakan naik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline saat berangkat dan pulang kantor.  Maklumlah, sama-sama warga Depok yang menjemput rizki di Jakarta, hehehehe.  Sejak pandemi, kami nyaris jarang jumpa.  Ngga pernah ketemu jadwal WFO dan WFH nya sih….hehehe


Nafisa lihai menggambar dan mendesain.  Gambar dan desainnya diwujudkan dalam produk masker, tas jinjing, dan sajadah dengan brand @nafish.backyard.  Awalnya saya tertarik membeli dan mengenakan masker kain buatan Nafisa karena kepincut dengan gambar-gambar desainnya yang menarik.  Beda dengan kebanyakan masker kain yang sudah saya miliki sebelumnya.  Tapi, pastinya juga karena syarat rekomendasi WHO untuk sebuah masker kain semua dipenuhi oleh Nafisa dalam produknya.  





Ini dia value dari masker kain buatan Nafisa.  Pertama, dari jumlah lapisan (3 lapis) dan jenis bahannya (polyester dan katun). Kedua, dari kenyamanannya yang membuat saya tetap enak menarik nafas walau ditutup masker.  Ketiga, dari sifat kedap airnya, yang difasilitasi oleh lapisan luar masker.  Keempat, dari bentuknya yang menutup sempurna bagian wajah (hidung dan mulut) yang seharusnya ditutupi untuk tujuan kesehatan.  Kelima, kesesuaian ukuran masker dengan kepala saya.  Fit sekaligus fleksibel.  




Nilai plusnya, masker ini punya disain artistik, penuh makna, dan mengesankan.  Tema-tema gambarnya memberi kesan tersendiri saat dikenakan pemakainya karena penuh makna. Ada tema stay at home, floral, noon Batavia, we are all in this together, everyone matters serta tema-tema lain.  Semua tema menuangkan kreativitas seni Nafisa secara utuh.  Masker kain yang nyeni ini bisa dikepoin di IG @nafish.backyard. 


Masker kain @nafish.backyard tersedia dalam varian earloop dan headloop. Loopnya terbuat dari tali elastis yang panjangnya fit dengan kepala. Tidak terlalu kencang, tidak pula kendur.  Jadi, ngga sakit saat memakainya.  

Kualitas jahitan masker kain @nafish.backyard sekelas dengan jahitan butik.  Rapi, halus, dan presisi. Karena suka banget dengan masker ini, saya eman-eman banget pakainya.  Disayang-sayang jangan sampai lupa angkat dari jemuran atau lupa menaruhnya.  


Tiap varian masker ini dibanderol dengan harga Rp. 37.000,- per satuan. Mahal?  Dengan kualitas masker standar WHO yang senyaman dan senyeni ini, harga segitu worthed lah. Coba bayangkan berapa uang yang teman-teman keluarkan untuk segelas minuman  kekinian yang habis diseruput dalam hitungan menit? Notabene minuman itu isinya cuma gula, air, es, esens.  Nah....Setara kan? Bahkan bisa lebih mahal.  

Daripada buat jajan berlebihan, lebih baik dibelikan masker berkualitas yang penting buat kesehatan kita bukan?...

Cara Merawat Masker Kain

Cara merawat masker kain ini, cuci dengan tangan (tidak perlu masuk mesin cuci), tidak perlu disetrika (bahannya ngga gampang kusut kok), dan jangan diberi pemutih.  Masker kain sebaiknya dicuci dengan air panas dan sabun untuk mengefektifkan pembasmian kuman (bakteri maupun virus). 

 

Masker sebagus dan sebaik apapun, jika tidak dikenakan dengan benar dan tidak dicuci dengan benar ya tentu saja jadi kurang efektif dalam menekan laju penularan Covid 19.  Mengganti masker setiap 4 jam disarankan untuk menghindari dampak kesehatan lain. 

Tentunya memakai masker bukan satu-satunya cara dalam melawan pandemi ini.  Protokol kesehatan VDJ (Ventilasi-Durasi-Jarak) tetap harus dipatuhi secara bersama-sama.  Juga menjaga kebersihan dengan cuci tangan secara benar sesering mungkin. Semoga Pandemic Covid 19 ini bisa dilewati dengan seminimal mungkin kerugian bagi umat manusia. 


Jika teman-teman masih kesulitan menemukan jenis masker kain yang sesuai rekomendasi WHO, masker kain nyaman @nafish.backyard buatan Nafisa Rahmania ini bisa jadi alternatif pilihan.  Sebagai warga yang peduli kesehatan, pilih masker kain yang betul-betul dapat membantu kita bertahan di tengah badai pandemi ini.  Jangan sembarang pakai masker ya…. karena kesehatan kita adalah tanggung jawab kita. 

Tetap semangat dan berkarya di tengah pandemi ya teman-teman… Seperti kata pepatah, daripada merutuki hujan badai dan duduk diam menunggu hujan badai berhenti, lebih baik kita belajar untuk menikmati menari di tengah hujan.  Yeeeaaay , semangat !!! (Opi) 



Referensi :


https://www.academia.edu/42718194/Jenis_Jenis_Masker_Dan_Fungsinya  (Arief Santoso) diakses September 2020

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-dalam-konteks-covid-19.pdf?sfvrsn=8a209b04_2 diakses September 2020

Foto-foto:  koleksi IG @nafish.backyard dan koleksi pribadi Opiardiani

Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.