Untuk Apa Saya Menulis ?

Saya menulis saat:

Susah, senang, sedih, bahagia, marah, kuatir, luka, benci, lapar, ngantuk, capek…..

Saya menulis di segala keadaan untuk merekam rasanya dalam bentuk untai aksara

Sebagian besar tulisan tidak langsung layak dibaca publik

Sebagian memenangkan lomba nulis

Sebagian diterbitkan dalam bentuk buku

Sebagian menenangkan diri sendiri

Sebagian mengobati sakit sendiri

Sebagian mungkin membuat pembaca mengambil tindakan positif sebagai impact

Sebagian tergeletak dalam folder bertahun-tahun, baru diolah kembali menjadi artikel layak publish

Sebagian mendatangkan uang yang tidak disangka-sangka

Sebagian mendatangkan peluang baru pekerjaan dan rezeki yang tidak pernah terduga

Sebagian menyambung silaturahim

Sebagian saya hapus dan campakkan ke recycle bin yang tidak bisa diUNDO lagi, karena menyangkut luka masa lalu yg akan terus melukai jika disimpan ke depan.

Saya menulis untuk katarsis.

Saya menulis untuk melanjutkan hidup, meningkatkan nilai diri, dan memberikan manfaat bagi mereka yang sangat saya cintai.

Saya menulis untuk semakin mengenal diri sendiri dan semakin yakin untuk tidak menjadi orang lain.

Saya menulis, untuk beradab.

Saya menulis, untuk berkarya.

Saat dihina, dicaci, dipinggirkan, dibuang, dikecewakan, disayang, dimanja, disukai, dipuja puji, Saya terus menulis.

Karena berkarya tak boleh dibatasi oleh apapun, sekalipun oleh tangis dan airmata. 

Sebab karya yang bermanfaat bagi orang banyak akan  menentukan nilai diri.

Bukan siapa-siapa ngga apa apa

Yang terpenting terus berkarya

Tidak ada karya yang buruk, yang ada hanya karya yang tidak selesai

Tidak ada tulisan yang buruk, karena setiap tulisan mengandung sejarah proses kreatifnya masing-masing

Maka teruslah menulis, untuk terus ada. (Opi) 



Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.