7 Cara Sederhana Tapi Bermakna untuk Berterima Kasih kepada Diri Sendiri


Disclaimer: 

Tulisan ini murni kutulis sebagai terapi, bentuk sumbangsih untuk kesehatan mental. Aku pernah berada di tahap lupa berterima kasih pada diri sendiri.  Itu kusadari bisa melemahkan mental.  Yuk sayangi diri, hargai tubuh dan jiwa yang sudah melangkah hingga sejauh ini, melewati beragam liku yang membentuk diri menjadi seperti sekarang ini.   

---------

“Ibuk, terima kasih ya udah peka sekali sama Dede, beliin minuman seger-seger pulang sekolah. Ibu tauuuu aja Dede gerah pulang sekolah pingin yang seger-seger hehehehe… makaciiii Ibuuuk tersayang. I love you…”

Aku tersenyum senang mendengar tutur anak bungsu via video call sore itu selepas Ashar.  Iya, aku baru saja selesai sholat ashar di kantor, waktu gadis bungsuku memanggil melalui video call dari rumah.  Jam segitu, ia baru saja tiba di rumah sepulang sekolah. 

Aku ibunya, tadi teringat hari ini hari Kamis, hari dimana si bungsu ekskul basket di sekolah.  Pulang pasti capek dan haus dong. Inisiatifku terbit, memesan minuman segar no sugar via aplikasi online.  Minuman segar kesukaannya tiba persis ketika kakinya menginjak teras rumah. 

Senangnya gadis bungsu, 

“Terima kasih kembali, Dedek… jangan lupa cuci tangan dulu ya.  Dan cucian di jemuran jangan lupa diangkat ya sayang,” pesanku mengakhiri video call singkat.  Aku kembali menekuni pekerjaanku.  Waktu pulang kantor masih satu jam ke depan. 

Putri bungsuku melambai senang dan mengacungkan jempol yang artinya,” Sip ibuuuk”.  Artinya ia ngga akan melalaikan tugasnya mengangkat cucian di jemuran, melipatnya, dan memasukkan ke dalam tas laundry untuk dikirim ke laundry setrika.  

Itu sudah jadi tugasnya sehari-hari sepulang sekolah, selain membuang sampah dan mencuci perabot bekas pakai. 

Kami sekeluarga tidak lagi menggunakan jasa asisten rumah tangga sejak empat tahun terakhir.  Pekerjaan rumah tangga dikerjakan bersama kami sekeluarga.  Bagi-bagi tugas.  Aku dan suami berniat membentuk generasi yang anti home service.  Kami sedang berupaya memandirikan anak-anak nih ceritanya. 

Selepas percakapan dengan anak perempuanku itu, aku sejenak tercenung. Rasa terima kasihnya kepadaku, ibunya, yang diungkapkan dengan sangat manis membuat aku jadi tersanjung.  Merasa sangat berharga, karena upayaku untuk membuatnya nyaman diterima dengan sangat baik.  Padahal cuma beliin minuman seger.  Hi hi hi. Sederhana banget.  Tapi kok nyesssss yaa….

Lalu aku mengucap syukur… Alhamdulillah ya Allah… terima kasih Ya Tuhan udah menjaga anakku dan menjadikan dia anak yang tahu berterima kasih. Aku tak selalu bersama anak-anakku karena setiap hari nyaris 14 jam waktu kuhabiskan di luar rumah untuk bekerja. Bukan hari-hari yang mudah untuk bertahan, berjuang, dan berdoa hingga anak-anak sebesar ini.   

Ngga tahu kenapa, tiba-tiba aku terpikir, iya ya… sejauh ini aku udah melalui hari-hari yang ngga mudah. Waktu anak-anak masih balita, bukan main rasanya ya. Berangkat gelap pulang gelap ninggal bayi di rumah dengan pengasuh, sementara suamiku dinas di kota yang berbeda.  Pergi pulang kerja naik kereta yang berdesakan, manggul pompa asi dan botol-botolnya, hahaha.  

Belum lagi waktu suami kena PHK, lalu saat aku lanjut kuliah sembari hamil anak kedua, dengan drama asisten rumah tangga yang never ending stories.  Wow. Dulu itu belasan tahun lalu posisiku masih seorang staf alias kaum umbi-umbian yang menjadi muara dari semua beban kerja. Kok bisa ya, dulu aku melewatinya. 

Diam-diam, kok aku merasa keren dan hebat ya. Ha Ha Ha.  Eit tunggu dulu, bukannya iya?... Terima kasih Tuhan, sudah memampukan aku sampai di sini. Lalu aku bertanya, apakah aku sudah berterima kasih pada diriku sendiri? Yang sudah menjalani ini semua sampai di titik ini?

Mengapa perlu berterima kasih kepada diri sendiri? 

Momen selepas Ashar yang kuceritakan di atas menjadi titik balik buatku untuk lebih menghargai diriku sendiri.  Sejak hari itu, aku merasa perlu untuk selalu berterima kasih terhadap diriku sendiri, menyayangi diri sebagai wujud syukur pada Tuhan. Dengan berkesadaran, aku mulai menyediakan waktu khusus untuk berterima kasih pada diri dengan caraku sendiri. 

Menurutku, penting untuk meluangkan waktu khusus berterima kasih pada diri sendiri karena sejatinya tidak ada yang betul-betul paham atas perjuangan dan kerja keras diri selain diri sendiri.  Orang lain mungkin bisa melihat betapa menawannya wajah dengan riasan yang apik sehari-hari. 

Namun mereka ngga paham betul usaha kita untuk bisa tampil seperti itu.  Ngga makan gorengan berlebihan, tidur cukup dan tak lupa memakai krim tidur supaya bangunnya wajah jadi glowing. Belum lagi hunting produk perawatan kulit yang cocok dengan harga yang bersahabat dengan saldo di rekening.  

Nah kan, orang sih taunya tinggal komen, “Waaah cantiiik ya wajah kamu, terang aja sih gajinya cukup buat perawatan.”  Senyumin aja ya kan. Alhamdulillah kan memang cukup toh, 

Orang lain juga mungkin senang melihat kita yang tampil segar dan semangat sehari-hari, walau mereka ngga pernah tahu apa yang bergejolak di dalam hati dan pikiran kita, mulai dari uang sekolah anak, jualan yang belum laku-laku, atau suami yang sedang sakit, orang tua yang jauh dan belum ditengok, serta beragam hal yang memenuhi ruang pikiran kita.  

Melalui hari-hari yang ngga mudah, kita mungkin udah biasa.  Apakah kita sudah berterima kasih pada diri kita sendiri setelah bertahan melewati itu semua?  Dengan berterima kasih pada diri sendiri tandanya kita sayang sama diri kita sendiri, menghargai apa yang sudah kita lakukan selama ini walau kelihatannya seperti ngga melakukan apa-apa.  Atau, mungkin kita merasa hanya melakukan hal yang sudah seharusnya kita lakukan. Hal yang biasa.  Itupun selayaknya kita berterima kasih dengan setulusnya. 

Berterima kasih pada diri sendiri adalah bentuk reward pada diri, wujud kasih sayang pada diri, dan wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta. 

Bagaimana caranya berterima kasih pada diri sendiri?

Buat aku, cara berterima kasih yang baik juga akan mempengaruhi self esteem (harga diri).  Self esteem adalah istilah dalam psikologi yang digunakan untuk menggambarkan perasaan subjektif seseorang secara menyeluruh tentang nilai diri pribadi atau tentang arti diri sendiri. 

Self esteem bisa diartikan sebagai ungkapan yang menjelaskan seberapa besar diri menghargai dan menyukai diri sendiri, terlepas dari kondisi yang dialami, apakah kondisi baik-buruk-atau berbagai kondisi lainnya. 

Jika diri menghargai setiap upaya sekecil apapun untuk menjadi versi terbaik diri sendiri, dengan cara berterima kasih pada diri dengan cara yang baik, maka cara kita memandang diri pun menjadi lebih baik.  

Kita jadi memandang bahwa diri kita ini berharga, layak diperlakukan dengan baik, dihargai, dirawat, dan diayomi. Terlepas apakah kita masih banyak kekurangan dalam melakukan berbagai hal, tapi kita menghargai setiap langkah dan usaha yang telah dilakukan.  

Self esteem yang cukup membuat kita lebih mantap dalam menjalani hari-hari sebagai pribadi penuh. Merasa cukup sebagai diri dan tidak memandang rendah diri sendiri karena membandingkannya dengan orang lain.  

Ini adalah 7 caraku berterima kasih kepada diri sendiri : 

1.Self Talk, Membangun koneksi dengan diri sendiri 

2.Kirim hadiah untuk diri sendiri 

3.Kirim bunga untuk diri sendiri 

4.Ambil cuti, pergi bersenang-senang sendirian (bisa nonton konser, jalan-jalan sndirian, melakukan sesuatu yang disukai) 

5.Bangun malam hari, bermeditasi dan dialog diri 

6.Refleksi diri di alam terbuka 

7.Membeli atau menikmati makanan atau minuman kesukaan di waktu khusus sendiri atau membeli barang sederhana yang memang menjadi booster.  

Yuk kita kulik satu persatu ya. 


1.Self Talk untuk membangun koneksi dengan diri sendiri 

Ini cara yang paling sederhana, tapi jika dilakukan sungguh-sungguh akan memberi dampak yang luar biasa. Self talk, adalah bercakap-cakap dengan diri sendiri dengan kata-kata yang membangun kesadaran bahwa diri kita berharga serta cukup.  

Contoh sederhananya nih, ketika aku telah menyelesaikan satu tugas di waktu yang telah ditentukan, misalnya menyelesaikan tugas menemani anak yang bungsu membersihkan kamar dan merapikan lemari pakaian serta meja belajarnya.  

Buat aku, itu bukan tugas yang mudah. Sangat menguras emosi dan energi.  Setelah menyelesaikannya, aku akan bercermin dan tersenyum sambil berkata, “Terima kasih Ibu Opiii, sudah bersabar mendidik anak, terima kasih sudah melakukan tugasmu dengan baik yaaa, semoga besok tetap semangat lagi melakukan dengan lebih baik lagi. Thank You yaaa.” 

Awal-awal sih kayaknya seperti orang gila ya ngomong di cermin sambil tersenyum sama diri sendiri.  Tapi, itu energi loh buat diri.  Coba aja deh.  Lagipula, siapa yang bakal bilang begitu ke diri kamu saat itu seketika kamu butuh kalau bukan diri kamu sendiri?  

Siapa yang akan memberikan energi baik itu ke diri kamu kalau bukan kamu sendiri?  Coba deh, orang lain belum tentu loh.  Mereka sibuk dengan obstacles yang  juga sedang mereka hadapi saat itu.  Boro-boro mikirin atau peduli sama kamu, ngurus diri mereka sendiri aja mungkin lagi pada kepayahan.  

So, ngga usah mengharapkan apapun dari siapapun.  Berharap aja cuma sama Sang Pemberi Kehidupan dan diri kamu sendiri, Okeh?…

Self Talk juga aku lakukan untuk latihan mindfulness (berkesadaran) dan re-inventing diriku sendiri pada waktu tertentu.  Misalnya aku lagi capek karena banyak hal yang harus dilakukan sementara badan rasanya ngga sanggup.  

Setelah mengerjakannya sebagian aku akan berusaha duduk diam dan tenang, berbicara kepada diriku sendiri ya ini aku yang merasa capek, yang lagi ngerjain X tapi belum selesai, yang setelah ini masih harus ngerjain yang berikutnya.  Iya ini aku, yang lagi duduk istirahat, karena aku capek. Ngga apa-apa ya diriku, capek itu wajar kok, apalagi emang banyak yang harus kamu selesaikan. 

Capek ya istirahat, diam dulu sebentar.  Habis ini aku kerjain lagi. Habis ini aku semangat lagi.  Habis ini aku bisa nyelesaikan tugas-tugas aku dengan baik kok.  Emang sekarang aku butuh istirahat. Terima kasih ya diriku sudah berusaha dan tetap berusaha.  Terima kasih sudah melewati hingga tahap ini.  Ayuk diriku, habis istirahat gass lagi ya. 

Setelah berbicara seperti itu kepada diri sendiri, aku berkesadaran bahwa ya memang itulah yang sedang aku rasakan dan aku jalani. Kalau kita tidak melakukan latihan berkesadaran, kita jadi kayak merasa capek level dewa tapi terus ngotot ngga berhenti ujung-ujungnya merasa tertekan dan sakit deh. 

Self Talk jadi bikin kita lebih aware sama diri sendiri serta segala hal yang kita jalani.  Ujung-ujungnya kita jadi lebih bersyukur setelahnya karena merasa diberkahi dan dilapangkan jalan sama Yang Maha Kuasa di dalam menjalani kehidupan. 


2.Kirim hadiah untuk diri sendiri 

Jangan ragu kirim hadiah buat diri sendiri sebagai bentuk terima kasih. Kamu bisa beli sesuatu (ngga melulu berbentuk barang ya) buat diri sendiri sebagai hadiah.  

Bisa aja kamu hadiahkan dirimu nginep semalam di hotel yang tenang dengan pemandangan indah di akhir pekan untuk refreshing.  Bisa aja kamu hadiahkan dirimu buku terbaru yang bermanfaat buat pengembanagn dirimu.  

Hadiah yang kukirim untuk diriku sendiri berikut kartu ucapan terima kasih
sebagai penyemangat diri 

Banyak bentuk hadiah yang lain yang bisa kamu persembahkan sebagai ucapan terima kasih terhadap dirimu sendiri atas survivalmu dalam menjalani hari-hari yang ngga mudah tentunya. Sebatang coklat atau semangkuk es krim juga bisa jadi pilhan hadiah bagi diri sebagai ucapan terima kasih. 

Hadiah yang kukirim untuk diriku sendiri 
sebagai bentuk penghargaan bagi diri 

Aku sendiri paling suka kirim hadiah ke diriku sendiri berupa perlengkapan untuk perawatan tubuh atau wajah.  Apalagi, aku tipe orang yang suka mencoba-coba keharuman baru dari produk perwatan tubuh.  

Seringnya juga aku selipkan kartu ucapan di dalam hadiah itu bertuliskan Terima Kasih untuk diriku sendiri.  Karena biasanya aku beli secara online, aku akan mengalami perasaan bahagia saat unboxing paket datang, berterima kasih akupun masih bisa dengan ikhlas membahagiakan diriku sendiri.  

Hadiah kecil untuk diri sendiri berupa seperangkat properti lukis
 untuk latihan mindfulness


3.Kirim bunga untuk diri sendiri 

Dikirimi bunga oleh yang terkasih mungkin udah biasa ya. Kamu mungkin belum lupa bagaimana rasanya hati pun berbunga-bunga ketika menerima kiriman bunga dari kekasih/pasangan/pengagum rahasiamu. Nah, coba deh sekali-sekali kamu juga kirim bunga untuk diri kamu sendiri, seperti yang kulakukan he he he.  

Kamu bisa pilih dan pesan bunga kesukaan kamu dan mengirimnya ke alamat rumahmu sendiri.  Atau, kamu bisa memetik bunga-bunga liar ketika sedang berada di alam terbuka, merangkainya dan memberikannya kepada dirimu sendiri untuk diletakkan di kamar atau di tempat yang sering kamu pandang.  

Bunga memiliki keindahan tersendiri dengan keharumannya.  Meski bertahan hanya beberapa hari, kamu akan merasakan kesenangan yang berbeda karena bunga itu adalah bentuk terima kasihmu pada dirimu sendiri.  Coba deh… 

4. Ambil cuti sehari, pergi bersenang-senang sendirian (bisa nonton konser, jalan-jalan sendirian, melakukan sesuatu yang disukai) 

Cara lain yang sederhana tapi bermakna, kamu bisa ambil cuti mendadak sehari saja, ketika keadaan di tempat kerjamu memungkinkan tentunya, atau bisa kamu atur dengan proper supaya ngga bikin atasanmu meradang gara-gara kamu menghilang tanpa kabar hehehe.  

Cuti sehari saja, dan pergilah bersenang-senang melakukan kegiatan yang menyenangkan hatimu sendiri.  Bisa aja cuma jalan ke mall di hari kerja, yang tentunya vibe nya beda banget dengan weekend kan.  Kamu bisa juga nongkrong di lapak mie ayam kesukaan kamu di jam bukan waktunya orang makan.  Pasti kamu bakalan berterima kasih banget dengan kenikmatan makan mie ayam kesukaan kamu di lapak aslinya tanpa terburu-buru dan diterjang keramaian deh.  

Atau, kamu bisa nonton konser ala-ala yang bisa aja itu konser musik atau konser penyanyi yang ngga terkenal tapi di tempat yang dekat dengan tempat tinggalmu, atau apalah yang membuat kamu bisa rileks sendiri dan menikmati sesuatu yang beda. Itu hal yang langka dan kamu persembahkan khusus untuk dirimu sendiri sebagai ucapan terima kasih.  Ga perlu uang banyak, tapi sesungguhnya sangat mahal ya. Moment nya itu loh, yang ngga kebeli!

Cuti sehari untuk berterima kasih kepada dirimu juga bisa kamu isi dengan melakukan hal remeh yang kamu sukai misalnya melukis, mendengarkan musik, main musik, membaca buku di perpustakaan kota atau lainnya.  Ini kan ngga mungkin kamu lakukan sehari-hari karena kesibukan pekerjaan kan? 

Terima kasihmu akan semakin membuncah setelah melakukan hal-hal tadi, dan kamu akan merasa bahwa hidup ini memamng layak disyukuri, dinikmati, dan diapresiasi setinggi-tingginya. 


5.Bangun malam hari, bermeditasi dan dialog diri 

Satu hal yang sangat sederhana bisa kamu lakukan untuk mengucapkan terima kasih pada diri sendiri adalah dengan bangun malam hari, lalu lakukan meditasi atau dialog dengan diri sendiri, bersama dengan  latihan pernafasan.  

Bagi yang Muslim, kamu bisa juga sholat malam dan berdoa di kesunyian malam , menikmati waktu berdua dengan Tuhan.  Menghaturkan terima kasih kepada diri dengan cara ini sangat tepat buat kamu yang memang selalu kesulitan untuk bangun malam bertahajud.  

Saat kamu melakukannya, kamu akan sangat bersyukur bahwa kamu bisa melakukannya dan akan semakin menyayangi diri seperti Tuhan menyayangimu sehingga memampukanmu melakukan apapun saat ini. 

6.Refleksi diri di alam terbuka 

Mengunjungi alam terbuka, dan bercengkerama dengan tumbuhan, hewan, dan ekosistemnya  bisa menjadi pilihan untuk berterima kasih pada diri sendiri.  Kamu bisa pilih duduk di rumput yang hijau di pinggir danau yang dinaungi pohon-pohon rindang, yang masih ada burung-burung aneka warna berterbangan dari satu dahan pohon ke ranting lainnya.  

Atau, kamu bisa duduk di tepi pantai yang tenang, yang debur ombaknya memberikan suara khas berpadu dengan angin laut yang menerpa sebagian wajah.  Berada di alam terbuka dan melakukan refleksi diri membuat kita merasa sangat kecil sebagai bagian dari alam semesta.  

Walaupun kecil, tapi kita adalah bagian dari harmoni alam.  Bagian yang berkontribusi, baik atau buruk tergantung dari pilihan kita sendiri.  

Bisikkan terima kasih kepada diri, seiring hembusan angin ke telinga, dan alam akan menjadi saksi bagimu, insan yang pandai berterima kasih.  

7.Membeli atau menikmati makanan atau minuman kesukaan di waktu khusus sendiri, atau membeli barang sederhana yang memang menjadi booster.  

Sebagai ucapan terima kasih bagi dirimu sendiri, kamu bisa pesan dan menikmati makanan atau minuman kesukaan kamu di waktu khusus misalnya setelah selesai berolahraga atau selesai ujian. Rasanya beda deh dengan sekedar makan dan minum di waktu biasa.  Sebab ini kamu niatkan sebagai ucapan terima kasih.  

Cara sederhana lainnya, kamu bisa aja membeli barang sederhana tapi sangat berfungsi untuk booster bagi dirimu, misalnya mug untuk minum yang bertuliskan “THANK YOU MYSELF” yang bisa kamu gunakan sehari-hari untuk minum di kantor.  

Walaupun harganya tak seberapa, tapi tulisannya mengingatkanmu setiap waktu utnuk beterima kasih dan tetap semangat.  

Menghadiahi jagung pulut yang enak untuk diri sendiri

Nah, itulah 7 cara sederhana namun menurutku sangat bermakna, yang aku lakukan untuk mengucapkan terima kasih kepada diriku sendiri. Setiap kali berterima kasih pada diri sendiri, aku jadi merasakan tambahan energi untuk melanjutkan langkah.  

Satu hal yang harus disadari adalah bahwa kita ngga perlu mengharapkan energi semangat dari orang lain, karena kadang terlalu berharap membuat kita kecewa bukan.  Lebih baik, munculkan energi itu dari dalam, dengan cara memperlakukan diri kita sendiri dengan baik dan penuh kasih sayang. Setuju?  Salah satunya dengan rajin berterima kasih pada diri sendiri.

Aku berharap 7 cara sederhana itu juga bisa kamu lakukan dengan menyenangkan, untuk kesehatan mental.  Ceritakan padaku ya bila kamu menikmatinya.  Apabila kamu punya ide cara lain, tolong beritahu aku ya…. Terima kasih ya sudah bersedia membaca tulisan ini sampai selesai.  

Saat ini aku baru bisa sekedar menulis untuk ide terapi. Mudah-mudahan ke depannya aku bisa melakukan lebih banyak hal untuk sumbangsih nyata menjaga kesehatan mental buat semua orang.  Doakan ya…. (Opi) 

Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.