Kenali Mitos dan Fakta Untuk Kesehatan Anak



Mitos tentang penyakit pada anak yang dipercaya orang tua secara turun temurun, tanpa disadari bisa menjadi penghalang bagi kesembuhan anak dan tumbuh kembangnya. Naif sekali apabila ini terjadi akibat orang tua enggan belajar untuk membedakan antara mitos dan fakta. 

Kepedulian orang tua untuk terus menggali informasi tentang mitos dan fakta terkini seputar penyakit anak dari sumber yang terpercaya, wajib ditingkatkan. Kenapa? Supaya kita sebagai orang tua bisa memberikan perlakuan pertama yang tepat ketika menemukan gejala sakit pada anak.  

Tidak perlu khawatir,  di era teknologi maju seperti sekarang ini, banyak kemudahan didapat untuk membantu orang tua belajar tepat pada ahlinya. Bahkan, sumber terpercaya sekaligus ahlinya dalam memelihara kesehatan kini mudah diakses di www.halodoc.com dan aplikasi Halodoc.

Suasana talkshow yang interaktif 
Itulah benang merah utama yang dapat saya tarik dari Talkshow Kesehatan bertajuk “Mitos dan Fakta Penyakit pada Anak” yang digelar pada Minggu, 11 Februari 2018 lalu.  Bertempat di Paradigma Cafe Cikini Jakarta, saya berkesempatan mengikuti Halodoc Bloggers Gathering with The Urban Mama tersebut atas undangan dari The Urban Mama. 

Talkshow #katadokterHalodoc ini sekaligus sebagai meet up kami para mama yang tergabung dalam The Urban Mama Bloggers. Saya sangat bersuka cita dapat turut serta pada kegiatan ini karena selain bisa bertemu santai dengan para mama blogger, juga menambah wawasan yang dibutuhkan untuk memantau tumbuh kembang anak. 

Serunya, penyelenggara acara juga memperkenankan mama blogger hadir membawa pasangan dan anak.  Selama mama ikut acara bincang-bincang, anak-anak bisa bermain bersama ayahnya di halaman cafe yang luas dan ditumbuhi rumput hijau. Mama bisa belajar, anak dan ayah pun ikut senang.  

Halaman rumput yang luas di depan Paradigma Cafe, sejuk hijau sepanjang mata memandangnya
Pada acara bincang-bincang yang santai namun padat materi ini, kami para mama blogger beruntung dapat menyimak pemaparan dari Dr. Herlina Sp.A tentang mitos dan fakta seputar penyakit anak yang sering dihadapi. Cha Cha Taib yang dikenal sebagai penulis dan social media influencer juga turut menyampaikan sharing kepada mama blogger tentang bagaimana beliau bertindak ketika anak sakit.

Tidak kalah penting, kehadiran Ms. Felicia Kawilarang selaku VP Marketing Communication Halodoc membuka mata mama blogger tentang aplikasi Halodoc sebagai platform baru yang memudahkan kita dalam memelihara kesehatan.  

Mitos yang Mengubur Fakta

Apa sajakah mitos yang sering kita jadikan pegangan seputar penyakit atau gangguan kesehatan pada anak? Banyak juga ternyata.  Yang paling sering ditemukan adalah ketika anak terlambat jalan, demam, terserang cacar air, tumbuh gigi, gondongan, amandel, mimisan, dan kejang.

Felicia Kawilarang (tengah berbaju merah) berbagi wawasan tentang aplikasi Halodoc kepada para urban mama
Mitos di seputar gangguan kesehatan anak itu membuat para mama mempercayai informasi yang ternyata faktanya adalah sebaliknya. Mitos itu secara turun temurun masih terus dipercaya. Bahkan dijadikan pegangan. Bisa jadi karena kita merasa harus terus mempercayainya seperti orang tua kita sebelumnya juga telah mempercayai selama bertahun-tahun.  Bisa juga karena walaupun mitos itu meragukan, kita tidak bersegera mencari tahu faktanya kepada ahli medis/ dokter. Hanya galau berkepanjangan. 

Oleh sebab itu, jadilah mitos itu tetap dipercaya dan mengubur fakta yang sesungguhnya.   Seringkali mama urban masa kini terserang tsunami informasi, karena keaktifan di media sosial dan komunikasi pergaulan era digital.  Informasi datang dari mana-mana namun sebatas di permukaan saja. Dangkal, kemudian berlalu. Padahal, sebenarnya kita membutuhkan informasi yang lengkap terpercaya dari sumber yang kompeten.  

Apabila membutuhkan informasi seputar penyakit dan kesehatan, sudah seharusnya kita langsung menghubungi ahli kesehatan seperti dokter dan paramedis. Dengan demikian, kita memperoleh informasi relevan yang dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya. Penanganan pertama pun jadi tepat.  Penangananan yang keliru sangat besar dampaknya dan malah bisa berbahaya bagi tumbuh kembang anak-anak kita.

Misalnya apabila anak menderita tonsilitis/radang amandel dan harus diangkat amandelnya.  Sebagian dari kita masih percaya mitos bahwa operasi pengangkatan amandel akan mengganggu daya tahan tubuh anak.  Padahal, faktanya apabila pengangkatan itu memang harus dilakukan lalu tidak dilakukan karena percaya mitos, dampaknya akan meningkatkan risiko munculnya kelainan atau penyakit yang lebih berat.

Pernak pernik Halodoc 
Tidak ada salahnya sih berkonsultasi di komunitas atau group yang dibentuk atas kesamaan latar belakang dan kebutuhan.  Namun, sumber terpercaya tetap harus dijadikan referensi utama.
      
Contoh lainnya saat anak terlambat berjalan, para orang tua kita percaya itu disebabkan karena anak-anak mungkin akan terlebih dulu bisa berbicara kemudian barulah mulai bisa berjalan. Inilah mitos.  Faktanya menurut Dr. Herlina Sp.A, apabila sudah sampai masanya anak seharusnya bisa berjalan tetapi anak tersebut belum bisa berjalan, hal itu menandakan ada masalah pada motorik dan keseimbangannya.

Kecenderungan kita untuk percaya pada mitos akan membuat kita tidak mengambil tindakan apa-apa.  Hanya menunggu sampai anak bisa menunjukkan kemampuan berjalan.  

Seharusnya, apabila kita menyadari fakta bahwa ada yang kurang pada motorik dan keseimbangan anak, kita sebagai orang tua harus segera berkonsultasi ke dokter anak.  Anak dapat diperiksa lebih lanjut.  Mungkin, anak memerlukan terapi di klinik tumbuh kembang agar kemampuan motoriknya dapat dipacu lebih lanjut.

Pernak pernik Halodoc
Sangat disayangkan apabila gara-gara mitos, anak jadi terlambat terdeteksi untuk dioptimalkan tumbuh kembangnya. Di sinilah diperlukan kepekaan orang tua untuk mampu membedakan mana yang mitos dan mana fakta sebenarnya.  

Dalam kesempatan talkshow ini, Dr. Herlina Sp.A secara gamblang memaparkan sejumlah mitos dan fakta seputar penyakit anak yang sering membuat gamang para orang tua terutama ibu.  Mama blogger yang hadir dengan serius mendengarkan pemaparan beliau.  Mitos dan fakta tersebut saya rangkum dalam tabel  berikut ini, untuk memudahkan mempelajarinya.  



Tabel Mitos versus Fakta Penyakit pada Anak yang saya rangkum dari pemaparan Dr. Herlina Sp.A 
Saya sendiri yang pernah kuliah di Jurusan Biologi masih sering bingung dengan mitos dan fakta seputar penyakit anak.  Padahal latar belakang ilmu Biologi memberikan dasar ilmu kesehatan dan kedokteran yang relatif cukup memadai.

Masalahnya, saya belum benar-benar peduli dengan mitos dan fakta itu sampai kejadiannya benar-benar menimpa anak-anak saya sendiri.  Nah.  Ini memberikan pelajaran bahwa sebagai calon ibu ataupun ibu kita semestinya sudah bersiap dan membekali diri secara sungguh sungguh dari sumber yang relevan dan kompeten.  Dan tentunya, tidak berhenti belajar sesudahnya.

Saya mulai mempelajari mitos dan fakta mengenai demam setelah anak saya terserang demam.  Sebelumnya, ya belum benar-benar peduli. Hanya membaca informasi lalu lewat begitu saja. Bahkan, saya sempat misuh-misuh karena bingung pada suhu berapa sih sebenarnya anak disebut demam sehingga boleh diberikan obat penurun panas.

Dr. Herlina Sp.A menyampaikan kesimpulan pemaparannya
Ada yang bilang suhu 38 derajat Celcius, ada yang bilang 38,5 derajat Celcius.  Setelah mengkonfirmasi ke Dr. Herlina Sp.A, barulah saya meyakini bahwa memang dalam ilmu kedokteran yang disebut demam adalah suhu 37,5 derajat Celcius atau di atasnya.

“Pada suhu 37,5 derajat Celcius anak sudah merasa tidak nyaman sehingga bisa diberikan obat demam,” ujar Dr Herlina Sp.A.

Saya baru mulai mencari tahu tentang mitos versus fakta mimisan ketika anak sulung terserang mimisan.  Kemudian, baru mulai mencari-cari tahu tentang mitos versus fakta alergi ketika anak bungsu saya terdeteksi mengidap bermacam-macam alergi. Sebelumnya, ya sama sekali tidak membekali diri dengan baik.  Sehingga, awalnya selalu panik.  

Ternyata hal semacam ini bukan saya saja yang mengalami.  Cha Cha Taib pun menceritakan pengalamannya kepada mama blogger saat panik menangani anak yang sakit.  Tidak tahu harus berbuat apa, sehingga kadang justru melakukan tindakan keliru.  Atau, hanya percaya pada mitos saja.  

Rumput hijau dan saya di pekarangan Paradigma Cafe
“Pesan saya, gunakan feeling kita sebagai ibu ketika anak sakit.  Banyak membaca dan menambah wawasan serta peduli pada kondisi unik masing-masing anak. Kita juga harus care dengan obat-obatan dan tata cara penggunaannya,” ujar Cha Cha.  

Khusus untuk masalah alergi, saya mendapatkan masukan yang sangat bermanfaat dari Dr. Herlina Sp.A dan Mba Felicia Kawilarang. Dr. Herlina Sp.A menyampaikan bahwa faktanya alergi sangat spesifik penyebabnya.  Alergi tertentu ada yang umumnya menetap hingga dewasa, namun ada pula yang seiring bertambahnya usia akan berkurang atau hilang dengan sendirinya.  

Felicia menceritakan bahwa dirinya alergi debu sejak kecil, namun semakin dewasa walaupun alerginya menetap tetapi ia dapat survive.  Caranyadengan menjaga kebersihan dan menghindari pencetus alergi sebisa mungkin. “Bersih-bersih rumah lebih sering agar terhindar dari debu dan selalu pakai masker apabila terpapar di udara yang mungkin mengandung banyak pencetus alergi,” ujarnya.  

Disarankan, para penderita alergi menjalani tes alergi untuk mengetahui secara pasti pencetus alerginya. Atau, para orang tua bisa menggunakan metode trial untuk mengetahui anak-anaknya tidak tahan terhadap allergen apa saja.

Pemaparan Dr. Herlina Sp.A tentang mitos pada penyakit cacar air
Dimulai dari makanan, minuman, dan kondisi lingkungan sekitar.  Memang kedengarannya sederhana, tetapi tanpa pengetahuan yang cukup kita bisa jadi akan panik ketika menghadapinya. Apalagi kalau kumat alerginya sampai sesak napas seperti anak bungsu saya.  Kalau sudah panik, tindakan jadi gegabah dan memperparah penyakit. Bukannya sembuh, malah bisa jadi semakin parah. 

Manfaatkan Teknologi bersama Halodoc

Selain bertanya langsung kepada dokter anak tentang fakta-fakta seputar penyakit anak, sekarang ini para orang tua juga bisa memanfaatkan situs dan aplikasi terpercaya sebagai sumber kompeten.  Sejak dua tahun terakhir ini situs www.halodoc.com menyediakan berbagai informasi seputar kesehatan yang dapat dijadikan referensi terpercaya bagi para orang tua.  

Fitur pada situs ini sangat bersahabat untuk diakses.  Informasi yang berisi penjelasan tentang nama penyakit, gejala, penyebab, dan penanganannya disajikan secara sederhana sehingga mudah dipahami khalayak.

Tampilan situs www.halodoc.com yang user friendly
Informasi kesehatan yang akurat, relevan, dan terpercaya juga disajikan Halodoc melalui akun media sosial Instagram (IG) @halodoc, Twitter @HalodocID, dan akun Facebook Halodoc ( @HalodocID ).

Telah diketahui bahwa jumlah dokter per kapita di Indonesia termasuk terendah di dunia.  Inilah alasannya sektor kesehatan di Indonesia perlu tumbuh empat kali lebih besar untuk mencapai level OECD (The Organisation for Economic Cooperation and Development).

Rekomendasi dokter spesialis anak di situs www.halodoc.com
Untuk menghadapi tantangan ini, Halodoc berusaha hadir menawarkan solusi dengan memanfaatkan teknologi.   Halodoc tercipta sebagai platform untuk pasien, dokter, asuransi, apoteker, dan juga diagnosis dalam satu aplikasi mobile.  

Aplikasi Halodoc yang dapat diunduh pada Smartphone Android menyediakan layanan yang pas sekali bagi para orang tua, seolah segala kebutuhan kesehatan ada dalam genggaman.  Sebagai start-up Indonesia, aplikasi kesehatan Halodoc berfungsi layaknya kotak P3K berjalan.  

Aplikasi ini memberikan kemudahan dalam menjaga dan memeriksa kesehatan seluruh anggota keluarga. Halodoc berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan kesehatan yang lebih efektif  melalui fitur-fiturnya. Ada tiga fitur utama Halodoc sebagaimana dapat dilihat di infografis berikut ini.

3 Fitur Utama Aplikasi Halodoc
Melalui aplikasi Halodoc ini, kita para pengguna dapat mengkomunikasikan berbagai permasalahan kesehatan pada ribuan dokter ahli dengan berbagai bidang spesialisasi di seluruh Indonesia melalui chat dan video call.  Aplikasi Halodoc menyediakan jasa tim medis mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis, spesialis mata dan lainnya secara online 24 jam. 

Layanan Pharmacy Delivery, merupakan fitur layanan apotik antar 24 jam pada aplikasi Halodoc yang bebas biaya pengantaran.  Para ibu dapat memesan obat langsung melalui fitur ini. Solusi layanan praktis untuk pembelian kebutuhan kesehatan juga dapat dilakukan ke 1000 apotek dengan cepat, aman, dan nyaman.  

Lab Home Service pada aplikasi Halodoc merupakan layanan pengecekan kesehatan Halodoc yang bekerjasama dengan Prodia.  Untuk memudahkan masyarakat akan akses laboratorium, fitur ini memungkinkan layanan yang bisa dipanggil ke rumah/kantor.  

Phlebotomist (petugas lab) akan datang ke rumah atau kantor, dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah ataupun urine.  Saat ini Lab Home Service dapat dimanfaatkan oleh pengguna di sekitar Jakarta Pusat dan Selatan.


Tampilan situs www.halodoc.com yang menyajikan informasi lengkap tentang penyakit, gejala, penyebab dan penanganannya secara sederhana 
Dengan segala kemudahan yang ditawarkan, aplikasi ini akan sangat membantu para mama urban untuk meraih solusi kesehatan dalam satu genggaman. 

Pada akhirnya, sebagai orang tua kita harus selalu siap untuk menyaring informasi yang relevan.  Jika anak sakit, lebih baik konsultasikan langsung dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat daripada bingung dengan mitos-mitos yang ada.

 We are The Urban Mama Blogger
Sumber foto: The Urban Mama
Selebihnya, manfaatkan teknologi yang ada untuk membekali diri dengan wawasan kesehatan dari sumber yang kompeten.  Selamat berjibaku mama-mama urban, tetap semangat selalu memantau perkembangan kesehatan keluarga terutama sang buah hati. (Opi #katadokterHalodoc)





5 komentar

  1. Hwaa ternyata aku banyak salah selama ini. Ada beberapa mitos yang aku pikir benar. Terima kasih infonya, Mbak Opi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masama mba Helen . Aku juga gituuuuuu..... Belajar lagi yaak kitaaah

      Hapus
  2. hmm memang dalam hal pengasuhan anak banyak mitos yang berkembang ya. kita sebagai orang tua harus smart memilah informasi

    BalasHapus
  3. wiiii lengkap banget infonya Nov, bermanfaat pastinya. Makasih yaa..

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.