4 Tips Paten Tetap Nyaman Menyusui Walau si Kecil Mulai Menggigit


Memandangi anak-anak beranjak remaja bagi saya bagaikan menggenggam keajaiban nyata.  Seringkali tidak percaya telah mampu melewati masa penuh rintangan yaitu waktu mengasuh mereka kala balita.  Itulah masa terberat yang pernah saya alami, rasa-rasanya ya.  He he he.

Sekarang, ketika menghadapi berbagai rintangan hidup, saya kok jadi merasa lebih ringan begitu. Cenderung menganggapnya enteng saja.  

Sebab, rasa-rasanya sih, masa terberat yang pernah saya alami adalah ketika hamil, menyusui, dan mengasuh balita sambil bekerja dan melanjutkan kuliah. Lepas itu, jan entheng tenan 🤣🤣. Serius deh.

Sembari mengungkit memori tentang tantangan sebagai ibu menyusui belasan tahun lalu, saya ingin berbagi tips buat busui milenial nih.  

Apa yang saya alami dulu masih sangat relevan dengan breastfeeding era kini.  Semoga bisa menambah semangat buat ibu-ibu muda yang setrong yaaa.  Eeeaaaa.

Tiap tahapan menyusui memiliki tantangannya tersendiri. Saat sudah lulus S2 ASI (1 tahun), tantangan bisa semakin berat.  Yang jadi mimpi buruk dan membuat ibu akhirnya menyerah (hingga berhenti menyusui) adalah saat gigi-gigi si kecil semakin banyak tumbuh. 

Batita mulai suka menggigit, termasuk menggigit puting ibu saat menyusui. Ibu pun menjadi gusar dan kesakitan.  Seringkali ini menjadi sebab ibu akhirnya memutuskan untuk berhenti menyusui bayinya sebelum genap berusia 2 tahun.  

Gusar dan sakit itu berdasarkan pengalaman saya sangat bisa diatasi. Tidak sulit, namun membutuhkan kesabaran dan keyakinan. Ngga percaya?  Coba yuk. 

Bayi berusia satu tahun ke atas senyatanya sudah lebih mudah diajak berkomunikasi dengan verbal maupun non verbal. Memberi pemahaman kepada bayi untuk berhenti menggigit puting dengan cara yang tepat, justru akan meningkatkan hubungan emosional ibu-bayi yang dipupuk saat menyusui. 

Sebelum menerapkan cara berkomunikasi kepada bayi agar berhenti menggigit puting, ibu perlu memahami terlebih dulu penyebab bayi menggigit.

Sejauh pengalaman saya, bayi menggigit puting bukan tanpa sebab. Tak ada asap bila tak ada api, begitu kata ungkapan.  Agar tetap nyaman menyusui ketika bayi mulai menggigit, ibu perlu memberikan respon yang tepat pada bayi, sesuai dengan penyebabnya.  

Beberapa sebab bayi menggigit puting pun sempat saya identifikasi nih. Berikut penjabaran dan tips meresponnya ya ibu-ibu:

1. Bayi menggigit puting sebagai bentuk “protes” karena ibunya tidak mencurahkan seluruh perhatian kepada bayi pada saat menyusui.

Ibu yang menyusui bayi sambil memegang handphone, memainkan gadget, atau  melakukan aktivitas lainnya biasanya akan mendapatkan gigitan ini. Ibu menyusui perlu sadar sepenuhnya bahwa menyusui bukan semata-mata memberi makan anak, tetapi juga menjalin komunikasi dan melimpahkan perhatian sebagai bentuk kasih sayang kepada anak.  

Bayi juga punya perasaan.  Ketika ibu membagi perhatian dengan benda lain, sudah pasti bayi akan merasa diabaikan.  Karena belum bisa bicara, bayi mengungkapkan perasaannya dengan menggigit. Ada juga yang ditambah dengan memukul-mukulkan anggota tubuhnya.

Respon ibu, saran saya, sebaiknya hentikan semua kegiatan saat menyusui bayi. Fokus. Tatap matanya, belai rambutnya, sentuh pipi dan telinganya.  Lakukan sentuhan yang membuatnya nyaman dan merasa disayang. Beri bayi senyuman yang tulus. 

Ajak bayi bicara dengan bahasa yang ramah dan penuh kasih sayang. Katakan, “Dede minum ASI supaya sehat ya, supaya cerdas, supaya hebat” , atau, “Dede sayang, minum ASI bunda yaaa.... nanti tumbuh sehat dan cerdas....anak bunda hebat.”

Selain menjalin komunikasi dengan bayi, kata-kata tersebut juga menjadi afirmasi positif bagi ibu.  Percayalah ibu akan makin percaya diri.

Jika ibu terlanjur mengabaikannya, dan bayi menggigit dengan kuat, jangan berteriak. Teriakan ibu hanya akan membuat bayi kaget atau menangis, tanpa ia tahu kenapa. 

Kemungkinan malah bayi merasa semakin sedih karena “dimarahi” ibunya. Tahan sakit karena gigitannya, dan minta maaf kepada bayi sambil memeluk atau membelainya.

2. Bayi menggigit puting sebagai bentuk keinginan bayi bermain dan bercanda dengan ibunya.

Bayi punya bahasa tersendiri untuk mengungkapkan perasaan. Menangis, menghentakkan anggota tubuh, dan menggigit adalah yang paling umum. Ibu perlu peka untuk urusan yang satu ini.

Respon ibu, menurut saya, sebaiknya jangan berteriak saat bayi menggigit. Tahan rasa sakit dan perlahan-lahan ajak bayi bicara bahwa menggigit puting itu membuat ibu merasa sakit. 

Katakan pada bayi,” Dede sayang, kalau puting bunda digigit terasa sakit, bisa luka dan nanti dede jadi susah untuk menyusu. Jangan gigit ya de...kita main-mainnya yang lain yaaa...yang ngga buat bunda merasa sakit....oke sayaang...”

Berdasarkan pengalaman saya, bayi usia satu tahun ke atas sudah mengerti verbal sedemikian. Untuk beberapa bayi bahkan sudah dapat merespon dengan bahasa balasan versi dirinya walau lafalnya tidak jelas.

3. Bayi menggigit puting karena sudah kenyang menyusu tapi ibu tidak tanggap. 

Setelah kenyang menyusu, ada bayi yang langsung tertidur dan puting lepas dengan sendiri dari mulutnya. Ada pula yang menarik puting dengan keras, menggigit dan menghentaknya sebelum akhirnya ia tertawa atau tersenyum. 

Menggigit puting bisa saja menjadi salah satu “gaya “ bayi ketika mengakhiri proses menyusu. Kadang kita sebagai ibu kurang tanggap.

Respon ibu, menurut saya, sebaiknya fokus saat menyusui sehingga sudah tanggap kapan bayi kenyang dan mulai bermain-main dengan puting. Beberapa bayi merasa nyaman memainkan puting ibunya, tapi kita sebagai ibu harus mulai mengajarinya untuk bersopan santun juga dengan cara yang santun. 

Katakan padanya secara lembut bahwa menggigit puting membuat ibu sakit.  Ajari bayi bahwa ia dapat menerima rasa nyaman dari dekapan dan pelukan tanpa harus menggigit serta menyakiti ibu.

4.  Bayi menggigit puting karena rasa aneh pada gusi akibat pertumbuhan gigi geliginya.

Ketika gigi-gigi bayi tumbuh semakin banyak, merobek gusi dan muncul ke permukaan, mungkin bayi merasakan keanehan pada gusinya. Mungkin gatal, mungkin kasar. Seringkali perasaan aneh itu ingin dikomunikasikan kepada kita ibunya dengan menggigit.

Respon ibu, menurut saya, sebaiknya pahami perasaan bayi. Katakan padanya bahwa menggigit puting tak kan menghilangkan rasa gatal atau aneh pada mulutnya, malah menyakiti ibu. Berikan solusi yang lebih aman, misalnya “teether” steril yang aman untuk bayi untuk menyalurkan keinginannya menggigit. 

Katakan dan berikan solusi dengan lembut dan beri bayi pengertian. Kita harus yakin bahwa bayi-bayi kita itu pintar. Mereka mengerti apa yang dikatakan ibunya asalkan kita menyampaikannya dengan penuh kasih sayang.

Dengan mengetahui sebab menggigit dan meresponnya secara tepat, para ibu bisa tetap menyusui dengan nyaman.  Percayalah, bayi tak kan menggigit tanpa sebab. Jadi, gigitannya bukan alasan untuk berhenti memberikan ASI sampai dua tahun. 

Ibu menyusui kudu terus penuh semangat, pantang menyerah! Saya berpikir, proses menyusui bisa dijadikan salah satu wahana melatih anak bersopan santun, berbagi perasaan dan memahami satu sama lain. Bukan sekedar acara memberi gizi saja.  

Nah, selamat mempraktekkan ya ibu ibu. Dengan penuh kerendahan hati, saya menyadari mungkin masih ada banyak sebab lain bayi menggigit yang luput dari pengamatan  ataupun pengalaman saya.  Yuk, saling support dan beri respon di kolom komentar ya.  

Saya berharap kelak belasan tahun kemudian ibu-ibu bisa merasakan kebahagiaan yang sama dengan saya.  Memandangi anak-anak yang telah tumbuh remaja sambil memelihara memori terbaik saat menyusui mereka. Happy breastfeeding ibu-ibu.  (Opi) 


6 komentar

  1. Ooooh, ternyata bayi bisa ngajak bercanda2 juga sama mamahnya ya hihihi :D Selain ngasih tau kalau udah kekenyangan mimi susunya :D Duluuuu aku sampai nangis kesakitan puting digigit bayiku, mana giginya udah banyak dan terasa teriris wkwkwkwkwk. Kasih sayang ibu memang kekal selamanya. Mau digigit terus ya ga apa2 hahaha :D

    BalasHapus
  2. Anak kedua inj aku bertekad untuk bisa ngasih ASI ekslusif. Doakan ya semoga bisa tercapai

    BalasHapus
  3. Iya, dulu istriku paling gemas saat si kecil (ketika menyusu) gigit putingnya. Dan, istri nggak ngerti mesti gimana (apalagi saya...hehehe), ternyata, eh ternyata, si dedek lagi butuh perhatian...haha...Siiip, mbak Opi

    BalasHapus
  4. Sedap banget yaa puting digigt pas bayi menyusui rasanya kaya meriang gitu ternyata bisa dikasih tahu ya dedek bayinya biar ngga mengulang lagi kayak gitu

    BalasHapus
  5. Hihihi bayi suka caper yaaa. Pernah gitu waktu anak pertama, supaya berhenti gigit, saya pakai kelingking untuk lepas gigitan dari pinggir bibir bayi. Semoga buibu yang masih ngasih ASI eksklusif selamat dari gigitan debay. Kalau saya sudah gak bisa ngasih ASI lagi heuheuheu.

    BalasHapus
  6. Saya jadi kangen menyusui, setelah baca ini. Hehe. MasyaAllah rasanya luar banget itu, kalau anak mengigit ketika menyusui. Makasih remindernya yaa Mbak, untuk bekal selanjutnya

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih.